"Biarkan ini menjadi peringatan bagi semua. Ikuti pemerintah saat ini karena sangat penting bahwa kita memiliki perintah," katanya dalam pidato nasional televisi larut malam pada hari Rabu 91/4/2020).
"Dan jangan membahayakan pekerja kesehatan, para dokter ... karena itu adalah kejahatan serius. Perintah saya kepada polisi dan militer, jika ada yang membuat masalah, dan hidup mereka dalam bahaya: tembak mereka mati."
Peringatan Duterte datang setelah penduduk sebuah daerah kumuh di Kota Quezon Manila melakukan protes di sepanjang jalan raya dekat rumah-rumah gubuk mereka, mengklaim mereka belum menerima paket makanan dan pasokan bantuan lainnya sejak kuncian dimulai lebih dari dua minggu lalu.
Petugas keamanan desa dan polisi mendesak warga untuk kembali ke rumah mereka, tetapi mereka menolak, kata laporan polisi.
Polisi membubarkan protes dan menangkap 20 orang, tambah laporan itu.
Otoritas kesehatan di Filipina telah mencatat 2.311 kasus COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh coronavirus. Setidaknya 96 orang tewas.
Jocy Lopez, 47, yang memimpin kelompok penduduk, mengatakan mereka dipaksa untuk menggelar protes karena mereka tidak memiliki makanan karena dikunci.
"Kami di sini untuk meminta bantuan karena kelaparan. Kami belum diberi makanan, beras, bahan makanan atau uang tunai. Kami tidak punya pekerjaan. Kepada siapa kami berpaling," katanya sebelum ditangkap.
Kelompok-kelompok aktivis mengecam penangkapan itu dan mendesak pemerintah untuk mempercepat pembebasan bantuan tunai yang dijanjikan di bawah program perlindungan sosial 200 miliar peso (4 miliar dolas AS).
Bantuan itu untuk membantu keluarga miskin dan mereka yang kehilangan pekerjaan di tengah masa lockdown.
Source | : | Warta Kota |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar