Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Filipina Putuskan Karantina, Sang Presiden Suruh Polisi dan Militer Tembak Mati Siapa Saja yang Melanggar Lockdown, Padahal Rakyatnya Menderita Kekurangan Pangan

None - Kamis, 02 April 2020 | 20:13
Presiden Filipina Rodrigo Duterte
Miguel De Guzman/Philstar

Presiden Filipina Rodrigo Duterte

Gridhot.ID - Wabah corona ternyata membuat repot beberapa pejabat negara.

Banyak petinggi yang akhrinya mengeluarkan aturan kejam demi memutus rantai penyebaran virus corona.

Salah satu yang kejam datang dari negara Filipina.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte perintahkan polisi tembak di tempat bagi siapa saja yang membangkang atau tidak mematuhi aturan yang telah disampaikan untuk menekan penyebaran Virus Corona atau Covid-19.

Baca Juga: Terlanjur Dikebumikan, Jenazah Positif Corona Dapat Penolakan Keras dari Warga Sekitar, Bupati Banyumas Turun Tangan Langsung Bongkar Makam dan Pindah Jasad

Peringatan tembak di tempat bagi pelanggar lockdown itu dikatakan Duterte setelah banyak warga di Filipina yang melawan kebijakannya melakukan lockdown.

Aljazeera.com memberitakan, peringatan dari presiden Filipina datang setelah penduduk daerah kumuh memprotes kurangnya pasokan makanan dari pemerintah untuk mereka.

Kasus Virus Corona di Filipina adalah yang tertinggi di negara-negara ASEAN, yakni 2.311 kasus, sebagaimana dilaporkan Johns Hopkins University & Medicine.

Penelusuran Wartakotalive.com, hingga siang ini, jumlah pasien Corona meninggal dunia di Filipina sebanyak 96 orang dan 50 orang dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Pepet Nella Kharisma Tanpa Kendor, Penabuh Gendang Ini Emosi Saat Dituding Goda Istri Orang, Dory Harsa Akhirnya Bongkar Status Sang Biduan dengan Cak Malik yang Sebenarnya: Aku Tahu Aturan!

Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah memperingatkan dia akan memerintahkan polisi dan militer negara itu untuk menembak mati siapa pun "yang menciptakan masalah".

Mereka yang dianggap 'menciptakan masalah' itu terutama saat berlangsungnya penutupan selama sebulan di pulau Luzon, Filipina, yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran Virus Corona.

"Biarkan ini menjadi peringatan bagi semua. Ikuti pemerintah saat ini karena sangat penting bahwa kita memiliki perintah," katanya dalam pidato nasional televisi larut malam pada hari Rabu 91/4/2020).

"Dan jangan membahayakan pekerja kesehatan, para dokter ... karena itu adalah kejahatan serius. Perintah saya kepada polisi dan militer, jika ada yang membuat masalah, dan hidup mereka dalam bahaya: tembak mereka mati."

Baca Juga: Diberi Mahar Toko Emas Beserta Seluruh Isinya, 2 Asisten Rumah Tangga Ini Mendadak Berubah Bak Cinderella, Dinikahi Majikan Sendiri Atas Nama Cinta

Peringatan Duterte datang setelah penduduk sebuah daerah kumuh di Kota Quezon Manila melakukan protes di sepanjang jalan raya dekat rumah-rumah gubuk mereka, mengklaim mereka belum menerima paket makanan dan pasokan bantuan lainnya sejak kuncian dimulai lebih dari dua minggu lalu.

Petugas keamanan desa dan polisi mendesak warga untuk kembali ke rumah mereka, tetapi mereka menolak, kata laporan polisi.

Polisi membubarkan protes dan menangkap 20 orang, tambah laporan itu.

Otoritas kesehatan di Filipina telah mencatat 2.311 kasus COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh coronavirus. Setidaknya 96 orang tewas.

Baca Juga: Buat Gregetan Hingga Nyebut Nama Tuhan, Sang Suami Pangku Syahrini Berjemur di Pinggir Kolam, Penampakan Kaki Reino Barack Jadi Sorotan, Netizen: Mancing Ini Mah!

Jocy Lopez, 47, yang memimpin kelompok penduduk, mengatakan mereka dipaksa untuk menggelar protes karena mereka tidak memiliki makanan karena dikunci.

"Kami di sini untuk meminta bantuan karena kelaparan. Kami belum diberi makanan, beras, bahan makanan atau uang tunai. Kami tidak punya pekerjaan. Kepada siapa kami berpaling," katanya sebelum ditangkap.

Kelompok-kelompok aktivis mengecam penangkapan itu dan mendesak pemerintah untuk mempercepat pembebasan bantuan tunai yang dijanjikan di bawah program perlindungan sosial 200 miliar peso (4 miliar dolas AS).

Bantuan itu untuk membantu keluarga miskin dan mereka yang kehilangan pekerjaan di tengah masa lockdown.

Baca Juga: Biang Keladi Penyebaran Virus Corona di China Dibongkar Ilmuwan, Sempat Diabaikan, Keteledoran Negeri Panda Ini Siksa Dunia dengan Wabah yang Sudah Terlanjur Menggila

"Menggunakan kekuatan berlebihan dan penahanan tidak akan memadamkan perut kosong orang Filipina yang, sampai hari ini, tetap membantah ... bantuan uang tunai untuk orang miskin," kata kelompok hak asasi perempuan Gabriela.

Penduduk lain kemudian mengadakan rapat umum untuk menuntut pembebasan mereka yang ditahan, memegang poster yang bertuliskan "tes massal, bukan penangkapan massal".

Wilayah utama Filipina utara Luzon adalah rumah bagi lebih dari 50 juta orang dan yang kini berada dalam penguncian (lockdown) selama sebulan.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul PERINTAH Tembak Mati Pelanggar Lockdown Disampaikan Presiden Filipina Kepada Polisi dan Militer.

(*)

Source : Warta Kota

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x