Menurut tersangka, dia setiap hari memperhatikan korban yang masih duduk di kelas I SMPN tersebut.
Tersangka bisa leluasa memperhatikan korban karena rumah pelaku kebetulan dekat dengan sekolah tempat korban menuntut ilmu.
Kebetulan, korban senang mengikuti ekskul Pramuka, kesempatan itu tidak disia-siakan pelaku.
Sejak itulah AW mulai aktif dan sering bantu-bantu setiap ada latihan Pramuka.
Meskipun tidak mendapat SK dan tidak dibayar honor, AW dengan senang hati menawarkan diri untuk ikut bantu-bantu setiap latihan Pramuka yang diikuti oleh korban.
Namun tersangka mengaku sampai pada hari kejadian itu, dia dan korban tidak ada hubungan asmara.
Dilansir dari Kompas.com, berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan polisi, malam sebelum kejadian itu korban dihubungi oleh pelaku untuk mengikuti kegiatan pramuka di sekolah pada keesokan harinya.
Korban yang tak menaruh curiga, kemudian paginya datang ke sekolah dengan diantar oleh kedua orangtuanya dan ditunggu di pagar sekolah.
Setelah tiba di sekolah itu seorang diri, korban oleh pelaku diminta untuk menuju ke lapangan yang berlokasi di belakang sekolah.