Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Seorang siswi SMP berinisial RN (13) di Ogan Komering Ulu (OKU) tewas di tangan pelatih pramukanya pada Jumat (3/4/2020).
Polisi telah mengamankan pelaku dan sejumlah barang bukti kejahatan.
AW (19) merupakan pelaku yang menghabisi dan memperkosa korban.
Melansir dari Sripoku.com, Kapolres OKU, AKBP Arif Hidayat Ritonga SIK MH, didampingi Kasat Reskrim Polres OKU, AKP Wahyu Setyo Pranoto SH SIK, yang dikonfirmasi Sabtu (4/4/2020) menjelaskan tersangka AW (19) sudah diamankan polisi 2 jam pasca kejadian.
Polisi sudah mengamankan barang bukti satu batang kayu bulat dengan panjang 80 sentimeter, satu topi pramuka dua helai dasi pramuka warna merah putih, satu helai dasi pramuka warna coklat, satu buah tas warna merah,satu pasang sepatu warna hitam putih, satu helai jilbab warna coklat, satu gulung tali rafia warna merah, satu pasang sandal merk Carvil, dan satu helai baju olahraga warna hijau.
Selain itu, ada juga barang bukti berupa satu helai celana panjang pramuka warna coklat, satu helai baju pramuka, satu helai rok panjang pramuka, satu helai celana training warna hitam, satu helai celana dalam warna hitam, dan satu helai Kaos dalam warna putih.
AW mengaku sudah lama kepincut dengan korban, yang katanya memiliki paras wajah yang cantik.
“Saya sudah naksir, tapi susah mendekatinya,” kata AW.
Menurut tersangka, dia setiap hari memperhatikan korban yang masih duduk di kelas I SMPN tersebut.
Tersangka bisa leluasa memperhatikan korban karena rumah pelaku kebetulan dekat dengan sekolah tempat korban menuntut ilmu.
Kebetulan, korban senang mengikuti ekskul Pramuka, kesempatan itu tidak disia-siakan pelaku.
Sejak itulah AW mulai aktif dan sering bantu-bantu setiap ada latihan Pramuka.
Meskipun tidak mendapat SK dan tidak dibayar honor, AW dengan senang hati menawarkan diri untuk ikut bantu-bantu setiap latihan Pramuka yang diikuti oleh korban.
Namun tersangka mengaku sampai pada hari kejadian itu, dia dan korban tidak ada hubungan asmara.
Dilansir dari Kompas.com, berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan polisi, malam sebelum kejadian itu korban dihubungi oleh pelaku untuk mengikuti kegiatan pramuka di sekolah pada keesokan harinya.
Korban yang tak menaruh curiga, kemudian paginya datang ke sekolah dengan diantar oleh kedua orangtuanya dan ditunggu di pagar sekolah.
Setelah tiba di sekolah itu seorang diri, korban oleh pelaku diminta untuk menuju ke lapangan yang berlokasi di belakang sekolah.
"Saat tiba di lapangan itu, korban diminta untuk berbalik badan. Pelaku lalu memukulnya dari belakang dengan menggunakan balok kayu," kata Kasat Reskrim Polres OKU AKP Wahyu saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Sabtu (4/4/2020).
Mengetahui korban sudah tak sadarkan diri, oleh pelaku kemudian dibawa ke hutan di belakang sekolah.
Sesampainya di lokasi tersebut, korban diperkosa.
Saat mengetahui korban bergerak, oleh pelaku kembali dipukul berulang kali hingga korban tewas di tempat.
Kembali melansir Sripoku.com, sebelum kepergian putrinya yang memiliki wajah manis tersebut menuju sekolah, orang tua korban sebenarnya sudah memiliki firasat buruk.
Informasi yang didapat Sabtu (4/4/2020), orang tua korban awalnya tahu anaknya mendapat pesan via mesenger Facebook.
Pesan tersebut terbaca oleh salah seorang kakak korban dan menginformasikan kepada orangtuanya.
Isi messenger tersebut memberitahukan kepada korban agar datang esok hari, yakni Juat (3/4/2020) ke sekolah untuk latihan pramuka sekira pukul 09.00.
Karena ada perasaan yang agak mencurigakan itu, orang tua korban semakin khawatir.
Lalu ayah korban mengajak istrinya mengantar korban ke di Kecamatan Semidangaji.
Ayah sempat bertanya kepada penjaga sekolah apakah hari itu ada kegiatan sekolah, yang kemudian dijawab bahwa sekolah tidak ada kegiatan karena sekolah diliburkan.
Mendengar jawaban dari penjaga sekolah itu, orang tua korban semakin khawatir dengan keselamatan puterinya, untuk itulah kedua orang tua sengaja menunggu di kantin sekolah.
Setelah cukup lama menunggu dan mencari di sekitar lapangan sekolah, orang tua korban lalu melapor ke Kepala Desa Tebingkampung bernama Nuriman.
Bersama Kades dan masyarakat setempat, mereka kemudian melakukan pencarian.
Kebetulan saat itu ada petugas yang sedang melakukan penyemprotan di sekolah, saat itu ada juga anggota Polsek Semidangaji Brigadir Setiabudi yang juga Babinkamtibmas sedang ikut melakukan penyemprotan disinfektan di sekolah.
Kemudian Babimkamtibmas bersama masyarakat melakukan pencarian.
Didapat informasi bahwa korban berpakain pramuka bertemu dengan pelaku berjalan menuju lapangan.
Polisi lalu mencari orang yang terlihat terakhir bersama korban yang tak lain adalah AW (19).
AW kemudian dibawa ke rumah Kades dan diinterogasi.
Namun pelaku bersikukuh menyangkal dan mengaku tidak tahu keberadaan korban.
Selanjutnya pelaku dibawa ke kantor polisi, barulah tersangka mengakui perbuatannya.
Di sisi lain, masyarakat bersama poilsi ramai-ramai mencari korban, akhirnya korban ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
Polisi melakukan evakuasi korban dan membawanya ke rumah sakit untuk dilakukan visum eet repertum.
Setelah itu jenazah korban dibawa keluarga menuju kampung halamannya di Desa Tubohan Kecamatan Semidangaji Kabupaten OKU untuk dimakamkan.(*)