"Kejadian terjadi di rumah sakit Stella Maris makassar, seorang korban yang terjangkit Covid19, meninggal dunia dan rumah sakit bekerja sama dengan Aparat melakukan proses pemakaman sesuai protokol yang telah ditetapkan. Namun pihak keluarga korban tidak menerimanya, dan berusaha untuk menghalanginya," lanjut akun tersebut.
Namun pihak yang berwajib tak gentar menjalankan tugasnya demi menjaga keselamatan masyarakat lain.
"Namun pihak yang berwajib tetap menjalankan tugasnya. Sedih memang melihatnya, tetapi tentu pihak yang berwajib mengambil tindakan yang lebih baik demi menjaga keselamatan kita semua," pungkasnya.
Dalam video berdurasi 2 menit 45 detik itu menampilkan sejumlah brimob dan tentara berjaga di sekitar rumah sakit guna menghalau pihak keluarga yang menolak proses pemakaman.
Tak lama setelah mobil ambulans yang membawa jenazah meninggalkan rumah sakit, terdengar jerit histeris keluarga korban covid-19 itu.
Lantas aparat pun menghalangi pihak keluarga agar tidak mengganggu proses pemakaman.
Keluarga PDP Covid-19 itu terdengar meraung-raung lantaran tidak terima dengan perlakuan tersebut.
Sembari masih histeris, pihak keluarga kembali ke rumah sakit dan mengamuk ke rumah sakit.
Melansir Kompas TV, pihak keluarga rupanya ingin meminta jenazah PDP covid-19 untuk dimandikan dan dimakamkan sendiri.