Kendati jenazah pasien masih dalam proses pemulasaran di RS Abdul Moeloek dan akan diberangkatkan sore hari, namun warga sudah lebih dulu mempersiapkan liang lahat.
Tanpa penolakan ataupun caci maki, warga dengan inisiatif mereka sendiri bergantian menggali kubur untuk jenazah pasien nomor 10.
Cuma modal cangkul dan pakaian seadanya, beberapa warga saling bergantian menyiapkan proses pemakaman.
Aksi solidaritas warga Dusun Srigaluh ini pun telah dibenarkan oleh Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus dan mendapat apresiasi.
Bupati Lampung Barat mengaku kagum dan senang dengan sikap warga yang begitu terbuka dan tak menolak pemakaman paseien positif Corona di dusun mereka.
"Alhamdulillah, tidak ada penolakan dari masyarakat. Warga begitu teredukasi dengan baik.
Insya Allah dimakamkan malam nanti begitu jenazah tiba," kata Pasosil Mabsus seperti yang dikutipdariKompas.com,Minggu (5/4/2020).
Menurut Parosil Mabsus, aksi solidaritas warga Dusun Srigaluh ini pun tidak lepas dari peranan pejabat setempat yang tak lelah menekankan pentingnya makna kemanusiaan dan kekeluargaan dalam menghadapi pandemi virus Corona.
Terlebih di tengah maraknya penolakan warga terhadap prosesi pemakaman jenazah pasien positif virus Corona.