Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Selama Ini Kambing Hitamkan Kelelawar, Ternyata Manusia Malah Jadi Penyebab Corona, Begini Alasannya

Desy Kurniasari - Kamis, 09 April 2020 | 19:13
Kelelawar
Kompas.com

Kelelawar

Kondisi tersebut terjadi setidaknya dua kali sehari untuk kelelawar.

Oleh sebab itu, patogen seperti virus yang telah berevolusi di kelelawar telah beradaptasi dengan suhu tubuh yang tinggi seperti itu.

Hal tersebut membuat Andrew Cunningham, pakar epidemiologi kehidupan liar di London, merasa khawatir ketika penyakit yang ada di kelelawar pindah ke spesies lain.

Baca Juga: Bukan Bermaksud Mendahului Takdir, Ahli Spiritual Kondang Ini Prediksi Soal Seleksi Alam Besar-besaran di Tahun 2045, Wabah Corona Jadi Pintu Masuknya

Contohnya di manusia, demam adalah mekanisme pertahanan tubuh berupa suhu tubuh meningkat untuk membunuh virus.

Namun jika virus tersebut sudah terbiasa berada di tubuh kelelawar yang selalu panas, maka mekanisme demam di manusia mungkin tidak berdampak apa-apa untuk virus tersebut.

Lalu, mengapa terdapat loncatan inang dari hewan liar ke manusia?

Menurut Cunningham, hal tersebut berkaitan dengan apa yang disebut 'tumpahan zoonosis'.

Zoonosis adalah jenis penyakit yang secara alami dapat menular dari hewan ke manusia, utamanya hewan seperti kelelawar, anjing, atau kera.

Baca Juga: Ahli Epidemologi UI Ungkap Puncak Wabah Corona Bergeser, Pemerintah Perlu Tekan Penyebaran Selama Bulan Ramadhan: Mudik Jadi Potensi Terbesar Covid-19 Masuk Kampung!

Penyebab terjadi tumpahan zoonosis, hampir selalu, adalah akibat perilaku manusia sendiri.

Dijelaskan dari CNN, saat kelelawar stress karena diburu atau memiliki habitat yang dirusak akibat penggundulan hutan, sistem imunnya akan bereaksi dan lebih sulit mengatasi patogen yang menyerang kekebalan tubuh mereka.

Source :Kompas.comSosok.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x