Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Corona Masih Belum Ada Apa-apanya, Lebih dari 1500 Virus Paling Mematikan di Dunia Masih Disimpan China di Tempat Ini, Pakar Biosekuriti Amerika Sebut Covid-19 Mungkin Lolos dari Sana

Desy Kurniasari - Minggu, 12 April 2020 | 20:13
Aktivitas di dalam Institue Virologi Wuhan.
Institute Virology Wuhan/Daily Mirror

Aktivitas di dalam Institue Virologi Wuhan.

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Pandemi virus corona kini tersebar di lebih dari 200 negara di dunia dan kasus baru setiap harinya terus bertambah.

Banyak simpang siur yang beredar mengenai asal mula virus corona ini.

Bahkan hingga kini belum terungkap jelas.

Baca Juga: Anggota Mapolres Memberamo dan Keluarganya Diminta Tidak Keluar Mako, Pasca Pecah Bentrok TNI dengan Polri, 2 Polisi Tewas, Kapolda Papua Ambil Langkah Ini

Melansir Kompas.com, sejumlah ahli pernah mengungkapkan bahwa virus corona ini berasal dari kelelawar.

Tak hanya kelelawar, ada pula peneliti yang mengidentifikasi trenggiling sebagai pembawa virus corona.

Para ilmuwan di seluruh dunia pun kemudian mencoba membuktikan asal-usul virus corona yang diklaim berasal dari rekayasa genetika.

Baca Juga: Tiba-tiba Datangi Tuannya saat Hujan, Kehadiran Garaga Buat Panji Petualang Kegirangan, King Kobra Itu Alami Perubahan Signifikan Usai Dilepas ke Alam Liar Selama 2 Bulan

Mengutip Intisari-online, tuduhan lain mengatakan bahwa virus ini kemungkinan adalah senjata biologis yang diciptakan oleh China yang melarikan diri dari laboratorium.

Tuduhan ini kemudian juga menyoroti, Institute Virologi di Wuhan.

Ini adalah laboratorium misterius yang meneliti virus pertama di China dan merupakan tempat dengan aktivitas yang jarang diketahui oleh masyarakat dunia.

Menurut keterangan yang dikutip dari Daily Mirror, orang-orang yang berada di dalam laboratorium ini diwajibkan mengenakan pakaian mirip astronot.

Baca Juga: Ngamuk Balik ke Satgas Amole TNI-Polri, KKB Tembaki 2 Mobil Patroli, Ini Nomer Lambung Kendaraan Logistik yang Jadi Sasaran

Hal itu dikarenakan semua yang ada di dalam laboratorium ini sangat berbahaya dan tidak sembarangan.

Sebuah laporan menyebut laboratorium itu menyimpan 1.500 virus paling mematikan di dunia.

Selain itu Insitute Virologi Wuhan ini juga mengkhususkan diri dalam meneliti patogen yang paling berbahaya di dunia.

Baca Juga: Kompori Warga Agar Tolak Pemakaman Jenazah Perawat Positif Virus Corona, Provokator yang Ditangkap Pihak Kepolisian Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Mereka Merupakan Tokoh Masyarakat Desa yang Dihormati

Laboratorium ini juga meneliti virus yang dibawa oleh kelelawar, yang membuatnya sebagai teori konspirasi di sekitar pandemi virus corona.

Meskipun ilmuwan China mengatakan virus ini melonjak setelah dibawa oleh hewan ke manusia setelah dijual di pasar Wuhan.

Beberapa ahli di dunia justru berpikir bahwa virus itu kemungkinan lolos dari laboratorium kontroversial itu.

Inggris sendiri bahkan juga mengatakan sudah mempertimbangkan tuduhan bahwa virus itu kemungkinan lolos dari laboratorium tersebut, lapor Daily Express.

Baca Juga: Waspada! Ibu Hamil Ini Positif Corona Gara-gara Uang Kembalian Belanja di Tukang Sayur Keliling, Gubernur Ganjar Sampai Hampir Tak Percaya dengan Apa yang Didengarnya

Foto yang diambil dari bagian dalam laboratorium itu diambil tahun 2015 dan 2017, membutuhkan waktu 15 tahun untuk menyelesaikannya.

Pakaian pelindung di institute virologi Wuhan.
Institute Virology Wuhan/Daily Mirror

Pakaian pelindung di institute virologi Wuhan.

Para peneliti menggunakan baju pelindung dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Laboratorium itu dibuat setelah wabah SARS pada tahun 2002 dan 2003 silam.

Baca Juga: Batal Ngopi di Lantai 2 Rumahnya, Mbah Mijan Dengar Suara Dentuman Sabtu Dini Hari, Sang Paranormal: Parah, Parah Banget!

Pakar biosekuriti Amerika Professor Richard Ebright dari Institute Mikrobiologi Waksma, Rutgers University, New Jersey mengatakan bahkan jika virus itu tidak dibuat di sana mungkin mereka lolos dari sana ketika dianalisis.

Dia mengatakan, "pengumpulan virus, kultur, isolasi atau infeksi hewan akan menimbulkan risiko besar, infeksi pekerja laboratorium kemudian masyarakat."

Dia menambahkan, kemungkinan besar bukan dari laboratorium tetapi lebih pada "kecelakaan" laboratorium itu.

Namun pernyataan soal virus yang meloloskan diri dari laboratorium ini ditepis China dengan mengatakan.

Baca Juga: Digandrungi Kaum Hawa Karena Ketampanannya, Tabiat Prince Mateen Bertolak Belakang dari Sang Bunda, Harumkan Nama Brunei Darussalam dengan Sederet Prestasinya

"Sebuah teori konspirasi tidak pernah peduli tentang kebenaran. Ia hanya menciptakan keraguan dan kecemasan," katanya.

Sementara itu, saat krisis seperti sekarang ini kecemasan lebih mudah diciptakan tentang penyimpangan munculnya Covid-19, jelas laporan itu.

Baca Juga: Nasib Apes Menimpa Perawat Ini, Ingatkan Pasien Kenakan Masker, Ia Justru Diserang Pria di Hadapannya, Sebuah Pukulan Kenai Kepalanya

Dr Gerald Keusch dari Jerman mengatakan, "fakta bahwa alam dan evolusi dibantu dalam ekosistem lingkungan akan menciptakan evolusi virus."(*)

Source :Kompas.com Intisari-online

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x