Gridhot.ID - Bisnis makanan Ruben Onsu mengalami kerugian fantastis akibat pandemi virus corona.
Lantaran hal itu, Sarwendah menyebut Ruben Onsu tengah pontang-panting untuk bisa membiayai ribuan karyawan.
Bahkan, Sarwendah menangis ketika melihat Ruben Onsu berkorban demi kelangsungan hidup ribuan karyawan.
Ruben sudah 21 hari tak bekerja sebagai presenter di televisi imbas dari PSBB dan social distancing.
Meski begitu,Ruben tetap siaran lewat virtual untuk program acara Brownis Trans TV.
Namun rupanya, satu pekerjaan tak cukup bagi Ruben untuk menghidupi keluarganya.
Ditambah lagi, Ruben memiliki gerai bisnis dengan ribuan karyawan yang harus juga dihidupi.
Sarwendah lantas menguraikan curhatan pilunya ketika melihat sang suami.
"Aku menulis ini, dimana ini suasana yang kami rasakan, terutama suamiku," tulis Sarwendah di Youtube The Onsu Family, Minggu (12/4/2020).
Meski Ruben kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, namun Sarwendah yakin sang suami memikirkan pekerjaannya.
"Saya yakin badannya di sini, tapi pikirannya di kerjaan," tambah Sarwendah.
Melihat hal tersebut, Sarwendah sangat mencemaskan Ruben Onsu.
Sarwendah takut jika Ruben memendam semua masalahnya sendiri akan menjadi tertekan.
"Karena tak ada pembahasan lain yang dia bahas, kecuali rasa khawatir yang saya rasa dosisnya kalau tidak ada yang mengontrol pasti dia akan tertekan dan memndam sendiri," tulis Sarwendah.
Bahkan diakui Sarwendah, Ruben menjadi panik luar biasa begitu melihat semua hal tentang virus corona.
"Di situ saya lihat dia selalu panik jika ada yang datang membahas corona. Paniknya kembali tidak terkontrol, karena saya tahu dia bingung harus berbuat seperti apa," ungkap Sarwendah.
Sarwendah mengaku sempat berbicara dengan Ruben agar tak terlalu memusingkan soal virus corona
Namun balasan yang diberikan Ruben membuat hati Sarwendah makin sedih.
"Yank, ada baiknya kami keluar dulu deh dari grup-grup yang ada di WhatsApp kamu deh," ujar Sarwendah.
"Kenapa emangnya, terus hiburan aku apalagi dong selain HP?" jawab Ruben.
"Aku rasa baca sesuatu dari WhatsApp bukan buat hiburan kamu deh, tpi malah buat kamu selalu panik," tutur Sarwendah menenangkan hati sang suami.
Setelah diberi penjelasan oleh Sarwendah, Ruben pun menyadari kesalahnnya.
Ia lantas menuruti arahan Sarwendah untuk tak banyak membaca berita soal virus corona.
"Udah bund, aku udah leave grup-grup di WhatsApp," tutur Ruben.
Agar kepanikan Ruben tak muncul lagi, Sarwendah pun mewanti-wanti karywannya agar jangan pernah membahas virus corona di depan Ruben.
"Saya berpikir untuk setiap yang datang, atau asisten saya briefing semua untuk jangan pernah membahas tentang virus corona di rumah ini," ucap Sarwendah.
"Karena kami sudah harus bisa memilih mana yang bisa dijadikan edukasi dan mana yang tidak bisa diterima oleh pikiran kami. Karena kami ingin dijauhkan dari sehgla pkiran atau berita hoax yang menakuti kami," tambahnya.
Akan tetapi, kesedihan Ruben semakin menjadi ketika memikirkan nasi dan gaji karyawannya.
Selama hampir sebulan ini gerai bisnis Ruben mengalami kerugian yang cukup banyak.
Karyawan tentu masih mengharapkan gaji yang sama seperti bulan-bulan sebelumnya sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Di sisi lain, Ruben pun masih tetap harus memikirkan keluarganya yang juga jadi prioritas utama.
"Di saat kondisi begini, pikiran suami saya sudah bisa dibilang campur aduk. Pasti semua orang yang punya usaha kena imbasnya akibat virus corona," tutur Sarwendah.
Sarwendah pernah bertanya kepada Rubenterkait masalah bisnisnya yang kena imbas besar akibat pandemi virus corona.
"Apa sih yang buat kamu itu mumet banget yank?" tanya Sarwendah kepada Ruben.
"Doain aku sehat dan kuat aja ya," jawab Ruben singkat tak ingin membuat Sarwendah ikut memikirkan nasib bisnisnya.
"Yank apasih yang kamu bebani dalam pikiranmu saat ini?" cecar Sarwendah lagi.
Setelah dicecar, akhirnya Ruben mengungkapkan kecemasnnya soal ribuan karyawan yang berkeja padanya.
Diakui Ruben, ia tidak ingin melihat ribuan karyawannya ini menjadi pengangguran
"Bagaimana ya kapalku bisa berjalan? Awak kapal yang ikut aku 6500 karyawan saat ini. Kenapa Tuhan kasih tangan aku cuma 2 ya?" curhat Ruben sedih.
"Ingin rasanya aku bisa banyak melakukan sesuatu untuk mereka, walau aku sering dibilang host sampah," tambahnya
"Acara sampah mah gak apa-apa lah yank aku mah senyumin aja. Karena mereka gak tahu yang sebenarnya. Dan mungkin dengan dia mencaci kita mereka senang, biar aja aku gak ambil pusing."
Tapi yang aku pusing dan kepikiran lalu gak bisa adalah melihat pengangguran yang semakin banyak, akan meningkat kejahatan," tutur Ruben.
Mendengar curhatan pilu Ruben, Sarwendah mengaku tak bisa berkata apa-apa lagi.
"Ya udah, pakai tabungan aja buat nutupin selama corona ini," ujar Sarwendah mencoba memberi jalan keluar.
Namun ide Sarwendah ini ditolak halus oleh Ruben Onsu.
"Aku bersyukur punya suami bijak dan tangung jawab. Tapi aku kasihan melihat suamiku terus-terusan ada saja pikirannya yang tak selesai-selesai," imbuh Sarwendah.
Lantas, Sarwendah membongkar pengorbanan yang dilakukan oleh Ruben.
Yakni Ruben gencar melakukan promosi online di laman Instagram Story pribadinya.
"Yang harus dipikirkan bagaimana kita bisa bertahan dengan kondisi seperti ini. Makanya aku jualan online aja bun," ungkap Ruben.
"Kenapa online? ya itu satu-satunya cara aku menyelamatkan usahaku dan karyawanku," tambah Ruben.
Sang putra, Betrand Peto pun sempat memergoki Rubenyang berkorban dengan gencar melakukan jualan online.
"Ayah lagi ngeshoot atau megambil gambar Bensunda Express. Yang Koko denger ini lagi berkurang pemasukannya," ujar Betrand.
Ketika promosi online, Ruben tampak ceria meski diakui Sarwendah itu hanya pura-pura.
"Wajah tidak sama seperti dia menjadi host yang ceria dan tertawa lepas," ungkap Sarwendah.
"Dan aku melihat padahal perutnya udah kenyang sekali, tapi dia tetap buat IGTV untuk promosikan produknya," imbuh Sarwendah.
Diakui Sarwendah, Ruben kini sudah tak memikirkan nasib perutnya apakah ia kenyang atau tidak.
"Bahkan dia tidak pernah memikirkan perutnya saja, tapi dia memikirkan sekeliling dia itu pasti," ujar Sarwendah.
Ketika diingatkan untuk tak terlalu ngoyo, Ruben hanya menjawab singkat
"Diakan doakan dong bun, please," ujar Ruben.
"Di situ wajah saya senyum tapi hati saya menangis," akui Sarwendah dalam hati.
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsbogor.com dengan judul: "Ruben Onsu Berkorban Ini Demi Ribuan Karyawan, Sarwendah Nangis: Tidak Pernah Mikirin Perutnya Saja."
(*)