Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mereplika Diri Sendiri dan Sering Bermutasi, Virus Corona Disebut Bisa Bikin Gejala Fisik yang Makin Berat, Jubir Pemerintah: Hanya Satu yang Bisa Kita Lakukan

Desy Kurniasari - Rabu, 15 April 2020 | 10:13
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto
TribunManado

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto

Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari

Gridhot.ID - Jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona di Indonesia terus bertambah.

Oleh karenanya pemerintah mengeluarkan sejumlah imbauan dan peraturan.

Melansir Kontan.co.id, pemerintah akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah yang mengatur mengenai pembatasan sosial berskala besar.

Baca Juga: SARS-Cov-2, Virus Corona yang Bermutasi dan Ciptakan Turunan Virus Berbeda, Ini Persebaran Tipenya di Seluruh Penjuru Dunia

Langkah ini termaktub dalam PP Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Aturan ini mengatur kategori wilayah yang perlu melakukan pembatasan sosial berskala besar.

Salah satunya, banyak penduduk di wilayah tersebut diduga terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: 5 Hari Putri Bungsunya Terjebak di Amerika Sendiri, Titi DJ Dihantui Kecemasan Kondisi Stephanie Poetri, Rela Begadang Saat Anaknya Kisahkan Kekacuan Negeri Paman Sam Karena Corona

Daerah yang harus melakukan pembatasan sosial berskala besar, paling tidak diminta untuk meliburkan seluruh sekolah dan tempat kerja.

Selain itu, daerah juga harus membatasi kegiatan keagamaan dan kegiatan di tempat atau fasilitas umum.

Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyatakan, orang yang bepergian keluar rumah sangat rentan terpapar virus corona.

Yuri mengatakan, paparan berulang dari pembawa (carrier) virus corona meningkatkan risiko terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Tidur Berhimpitan Bersama 40 Orang, Lucinta Luna Disebut Sudah Bisa Terima Keadaan, Abash Ungkap Keresahan di Tengah Virus Corona

Dia menyebutkan, virus corona mampu berkembang biak dan bermutasi di dalam tubuh manusia.

Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Selasa (31/3/2020).

Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Selasa (31/3/2020).

"Sifat virus corona mampu berkembang biak dengan cara mereplika diri sendiri dan sering kali bermutasi.

Karena itu, ini sangat rentan apabila orang yang tidak patuh untuk tetap tinggal di rumah, terpapar berulang-ulang oleh pembawa virus lain," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (13/4/2020).

Baca Juga: Terlanjur Sok-sokan Provokasi Warga, 3 Tokoh Masyarakat yang Jadi Otak Penolakan Pemakaman Jenazah Perawat Positif Corona di Ungaran Resmi Ditahan, Hukuman 7 Tahun Penjara Siap Mengancam

Maka dari itu, ia terus mengingatkan mengenai pentingnya tetap berada di rumah selama pandemi virus corona.

Yuri menjelaskan, semakin banyak virus yang masuk ke dalam tubuh seseorang, maka makin berat gejala-gejala fisik yang timbul.

"Secara klinis, gambaran viral load, jumlah virus yang masuk ke dalam tubuh akan berpengaruh terhadap keluhan klinisnya. Makin banyak virus yang masuk ke dalam tubuh, maka makin berat gejala fisik yang muncul," tuturnya.

Baca Juga: Gara-gara Wabah Virus Corona, Artis Cantik Ini Akui Hanya Bisa Bertahan Beberapa Bulan Pakai Duit Tabungan yang Tersisa, Tak Ada Pemasukan Sama Sekali, Sampai Dihantui Tagihan Cicilan

Yuri menegaskan bahwa pembatasan fisik (physical distancing) merupakan kewajiban yang harus dilakukan seluruh masyarakat, terutama di daerah-daerah yang telah menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Waspada! Ahli Ingatkan Prediksi Gelombang Kedua Pandemi Corona Meski Kini Belum Sampai Puncaknya

Waspada! Ahli Ingatkan Prediksi Gelombang Kedua Pandemi Corona Meski Kini Belum Sampai Puncaknya

Ia mengingatkan bahwa tiap orang memiliki tanggung jawab untuk saling menjaga kesehatan.

"Maka, mutlak harus kita batasi aktivitas sosial, mobilitas sosial, agar risiko menularkan atau tertular bisa kita tekan maksimal," ujar Yuri.

Baca Juga: Jenazah Pasien Virus Corona Banyak Ditolak di Indonesia, Arab Saudi Justru Sediakan Tempat Istimewa Bagi Korban Pandemi, Dijaga Ketat dan Bersebrangan dengan Makam Nabi

"Hanya satu yang bisa kita lakukan, mari gotong royong, tenggang rasa, dan saling melindungi dengan cara mematuhi ketentuan yang telah dibuat pemerintah daerah dalam melaksanakan PSBB," imbuhnya.(*)

Source :Kompas.comKontan.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x