"Saya enggak ada pemasukan, daripada mati di dalam rumah kelaparan, nekat jualan keluar pak," ucap Yerni.
"Itu saya lakukan untuk menyambung hidup," imbuhnya.
Yerni menegaskan selama 10 hari di dalam rumah ia tak menerima bantuan sembako sama sekali.
"Sama sekali enggak ada bantuan yang datang ke keluarga saya, daripada saya mati sia-sia, mending saya mati berjuang demi anak-anak, Allah juga tau saya keluar untuk apa," ucap Yerni.
"Kami mau istirahat Pak, tapi bagaimana kami bisa istirahat kalau perut anak-anak kami lapar," imbuhnya.
Setelah video Yerni viral di media sosial, ia akhirnya mendapatkan bantuan berupa sembako dari Camat setempat.
"Alhamdulilah tadi pagi bapak camat dan pak polisi sudah mengirim sembako pak, Alhamdulilah," ucap Yerni.
Yerni menegaskan apabila pemerintah memberikannya sembako dan menangguhkan kredit cicilan rumahnya, maka ia bersedia berdiam di rumah sesuai anjuran pemerintah.
"Paling enggak bantu kami sembako, kami akan menuruti apapun perintah pemerintah," kata Yerni.