Bagaimana untuk obat-obatan untuk mereka yang terinfeksi Covid-19?
Dalam kesempatan yang sama, dr. Gregorius Anung Triadi, MPH, JB angkatan 90, mengatakan, "Hingga sekarang belum ada obatnya juga belum ada vaksinnya."
Bagaimana dengan bawang, empon-empon dan sebagainya yang kini laku karena diyakini mujarab mengaobati infeksi corona?
Ini pun banyak ditanyakan oleh pemerisa dalam acara tersebut.
Menurut Direktur RS Khusus Paru RESPIRA, Dinas Kesehayan DIY ini, itu semua hoax.
Hal senada diutarakan oleh DR. Dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K), dalam acara ILC (25 Maret 2020), 80% gejala Covid-19 ringan.
"20% memerlukan perawatan di rumah sakit. 5% diantaranya jatuh pada keadaan kritis.," tegasnya.
Nah, yang 5% ini butuh perawatan intensif di rumah sakit.
Jadi, tegas dokter Erlina yang sekarang menjabat ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Jakarta periode 2017–2020, jika ada individu yang terinfeksi dengan gejala ringan, "Isolasi mandiri di rumah, lakukan pengobatan simptomatis."
Apa pengoatan simptomatis itu? Mengobati gejala yang muncul atau dikeluhkan oleh penderita.