"Kesehatan masyarakat di Ekuador selalu bermasalah."
"Ini merupakan salah satu titik lemah di hampir semua periode pemerintahan," kata Dr Carlos Mawyin kepada BBC.
Ia menduga krisis Covid-19 merupakan badai besar di Ekuador.
"Dengan sistem kesehatan yang lemah dan jumlah pasien yang tinggi, ICU dengan cepat menjadi lumpuh," katanya.
Ekuador telah memperpanjang jam malam dan berjanji akan mengetes makin banyak pasien.
Tapi bagi warga di Guayaquil yang telah melihat orang terkasih meninggal dunia, janji itu sudah terlambat.
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Bak Kota Mayat, Ratusan Mayat Dibiarkan Bergelimpangan di Jalanan, 6.700 Nyawa Melayang Hanya dalam Kurun Waktu 2 Minggu Karena Covid-19.
(*)