"Pasalnya, ada kemungkinan pasien tidak terdeteksi dari beberapa kasus infeksi, biasanya dari infeksi ringan dan tanpa gejala, ini mengerikan,"
"Mengerikan, Jumlah Pasien Sebenarnya Empat Kali Jumlah yang Dilaporkan," bunyi judul rilisan artikel yang dipublikasikan The Lancet hingga menuai perbincangan.
Ilmuwan yang dipimpin oleh Peng Wu dari Kesehatan Masyarakat Universitas Hong Kong melihat berbagai sistem klasifikasi yang digunakan oleh pemerintah.
Klasifikasi tersebut dikeluarkan oleh pemerintah setelah epidemi merebak di Wuhan akhir Desember silam.
China telah mengeluarkan tujuh edisi diagnosa dan panduan perawatan, mengubah sistem klasifikasi sejalan dengan memahami perkembangan penyakit tersebut.
Tetapi, banyak kejanggalan dalam praktek penjelasannya sehingga membuat peneliti di Hong Kong memilih menelitinya secara mandiri.
Kemudian, tim Hong Kong temukan perbedaan pengertian mengenai Covid-19 membuat perbedaan besar pada jumlah kasus.
"Kami mengestimasi bahwa ketika pengertian kasus diubah dari versi 1 ke versi 2, versi 2 ke versi 4 dan versi 4 ke versi 5, proporsi infeksi Covid-19 naik 7,1 kali dari versi 1 ke versi 2, 2.8 kali dari versi 2 ke versi 4, dan 4.2 kali dari versi 4 ke 5," bunyi tulisan Benjamin Cowling.
Itulah pernyataan yang tertulis di jurnal yang ditulis oleh rekan setim Peng Wu, seorang epidemiologi Benjamin Cowling dan dekan fakultas kesehatan Gabriel Leung.
Perhitungan itu didasarkan dari kurva epidemiologi termasuk dari laporan WHO yang dirilis 28 Februari setelah digabungkan dengan jumlah pasien di Wuhan.