"Kami mengestimasi bahwa ketika pengertian kasus diubah dari versi 1 ke versi 2, versi 2 ke versi 4 dan versi 4 ke versi 5, proporsi infeksi Covid-19 naik 7,1 kali dari versi 1 ke versi 2, 2.8 kali dari versi 2 ke versi 4, dan 4.2 kali dari versi 4 ke 5," bunyi tulisan Benjamin Cowling.
Itulah pernyataan yang tertulis di jurnal yang ditulis oleh rekan setim Peng Wu, seorang epidemiologi Benjamin Cowling dan dekan fakultas kesehatan Gabriel Leung.
Perhitungan itu didasarkan dari kurva epidemiologi termasuk dari laporan WHO yang dirilis 28 Februari setelah digabungkan dengan jumlah pasien di Wuhan.
Kurva tunjukkan jumlah kasus berdasarkan gejala yang terjadi dan tanggal dilaporkan.
Pada versi kelima dari panduan perawatan yang dirilis pada 5 Februari, China mengubah klasifikasi.
Klasifikasi kasus positif Covid-19 menjadi ditambah hanya dengan gejala, daripada konfirmasi gejala klinis dan tes laboratorium.
Perubahan definisi kasus ini menyebakan jumlah kasus meningkat sebelum pihak berwenang mengubah kembali definisi positif Covid-19 lebih dari seminggu kemudian pada 17 Februari.
Kemudian, tim Universitas Hong Kong kembali menemukan kejanggalan.
Komentar