Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Memprihatinkan! Inilah Kondisi TPU Tegal Alur Jakarta Makam Massal Korban Corona, Nisan Hanya Dibuat dari Kardus dan Dibungkus Plastik

None - Sabtu, 25 April 2020 | 07:13
Sejumlah tanda pengenal yang terbuat dari kardus berada di pusara kasus meninggal terkait Covid-19 sebagai pengganti nisan di kompleks TPU Tegal Alur, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Para keluarga dan kerabat korban meninggal sengaja memasang papan nama di pusara menggunakan kardus yang dibungkus plastik agar mudah mencari saat melakukan ziarah, dikarenakan protap penanganan Covid-19, jenazah dimakamkan tanpa nisan.
ANTARA FOTO

Sejumlah tanda pengenal yang terbuat dari kardus berada di pusara kasus meninggal terkait Covid-19 sebagai pengganti nisan di kompleks TPU Tegal Alur, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Para keluarga dan kerabat korban meninggal sengaja memasang papan nama di pusara menggunakan kardus yang dibungkus plastik agar mudah mencari saat melakukan ziarah, dikarenakan protap penanganan Covid-19, jenazah dimakamkan tanpa nisan.

Tetapi lemari pendingin juga mulai mendekati kapasitasnya.

Baca Juga: Padahal Sudah Lama Bekerja Jadi Tenaga Kesehatan, Artis Cantik Ini Dibuat Kaget Gara-gara Anaknya Takut Lihat Dirinya Pakai Jas Putih: Ibun kan Dokter Mas!

Sementara rumah duka kewalahan dengan dinas pemakaman kota tak bisa dengan cepat menguburkan korban.

Levine mengatakan, petugas rumah duka sampai kewalahan tidak hanya karena jumlah kematian di rumah sakit mengalami peningkatan.

"Pada momen sebelum krisis, rata-rata kami menerima kabar adanya 20-25 kematian di rumah seluruh New York City," papar Levine.

Baca Juga: Tindak Lanjuti Larangan Mudik Presiden, Jateng Perketat Aturan untuk Pemudik, Kendaraan yang Tak Dilengkapi Surat Gugus Tugas Covid-19 Diminta Putar Balik

Kini, sejak virus corona menyebar, Levine menuturkan bahwa pemerintah kota mendapatkan laporan 200-215 korban meninggal.

Dia mengaku pihaknya berusaha menghindari situasi seperti di Italia, yakni tatkala militer terpaksa dikerahkan untuk mengumpulkan jenazah.

Meski memaparkan bahwa rencana itu bersifat darurat, Levine berujar dirinya terpaksa menerapkannya secepat mungkin, dan menyebut wilayahnya mulai memasuki pekan terburuk.

Lokasi pemakaman bagi korban Covid-19 belum diputuskan, dengan Wali Kota Bill de Blasio juga enggan untuk mengungkapkannya.

"Saya tidak ingin menjabarkannya, karena saya merasa tidak pantas juga jika harus mempublikasikannya," tegas De Blasio.

Saat ini, AS adalah dengan kasus infeksi tertinggi dunia, di mana mereka melaporkan 367.385 penderita, dengan 10.876 di antaranya meninggal.(*)

Source :Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x