"Tidak punya uang. Untuk makan saja susah. Tidak pernah dapat bantuan. KIS tidak ada. Dulu pernah didata di kelurahan, tetapi tidak dapat apa-apa sampai sekarang," lanjutnya.
Sebelumnya, Triyata memilih menjadi peserta BPJS Kesehatan secara mandiri.
Dia menuturkan, tiga tahun silam dia pernah mendapatkan jatah beras miskin.
Dia mengaku mendapatkan tiga kali, masing-masing 2,5 Kg setiap kali dapat selama tiga kali tersebut.
Setelahnya, dia tidak pernah mendapatkan bantuan sosial apapun dari pemerintah.
"Mendapatkan BPNT, PKH, dan KIS?," tanya Surya. "Tidak punya. Tidak pernah dikasih," katanya.
Belakangan ini, dua pekan terakhir dia harus menyambung hidup dengan menjual barang miliknya.
Dia menjual mangkok dan gelas beberapa hari lalu kepada tetangganya.
Barang itu laku Rp 30.000 yang kemudian dia belikan beras. Dia juga menjual perabotan yang lain, meskipun nilainya tidak seberapa.
Triyata tidak peduli. Dia hanya berpikiran untuk bisa mendapatkan uang, dan bisa makan.
Bahkan beberapa hari terakhir, untuk sarapan, dia memasak biji kluwih yang oleh warga setempat disebutnya kolor.
Source | : | SuryaMalang.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar