"Di situ aku langsung mikir, kalau enggak bisa pulang berarti aku mati kelaparan di Jakarta. Sebab aku sudah enggak ada uang simpanan sama sekali," ungkapnya.
"Ditambah hari ini kosan terakhir. Saya makanya sudah ragu. Kalau gagal berangkat, siapa yang mau nanggung hidup saya?" tambah dia.
Datang lebih awal, akhirnya, hari yang ditunggunya pun tiba.
Ia mengaku tak bisa tidur usai sahur hari pertama dan mulai mencari informasi bagaimana kondisi penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta.
"Dari di kosan saya sudah tanya teman soal Bandara Soetta ada penerbangan atau enggak. Makanya ini saya berangkat lebih awal," lanjutnya.
Sambil membawa barang bawaannya, ia bertanya ke pusat informasi dan sejumlah petugas untuk kepastian keberangkatannya hari ini.
"Tadi nanya tapi masih disuruh tunggu. Alhamdulillah ada kabar baik dan saya sudah bisa lakukan check in tiket," katanya.
Yani mengatakan, keluarganya di Padang sudah menyiapkan ruangan untuk dirinya melakukan karantina mandiri selama 14 hari sesuai protokol kesehatan.
"Jadi di sana sudah disiapkan kamar. Saya akan karantina mandiri selama 14 hari dan ada persyaratan yang sudah disiapkan," ungkapnya.