Ketika TNI-Polri sudah hampir mengusut dan menindak kasus teror KKB Papua pada tragedi penembakan karyawan PT Freeport, tiba-tiba beredar video hoax yang menyebut seolah-olah penembakan itu disebabkan oleh TNI-Polri.
Polri menengarai beredarnya video penyerangan Freeport itu adalah cara licik KKB Papua dan simpatisannya untuk mengadu domba antara TNI dengan Polri.

Detik-detik 2 Anggota KKB yang Serang Freeport Disergap Aparat di Tempat Persembunyannya Hingga Tewas
Padahal, sudah jelas-jelas aksi penembakan tersebut dilakukan oleh KKB Papua pimpinan Abubakar Kogoya.
Dirangkum Surya dari Antara, Kapolda Papua, Irjen Polisi Paulus Waterpauw, akan memproses hukum siapapun pelaku penyebar berita bohong alias hoaks yang menuding aparat TNI-Polri berada di balik penembakan karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kuala Kencana pada 30 Maret 2020.
"Saya memberi waktu 3 x 24 jam para pihak yang mengatakan kekerasan yang terjadi di Kuala Kencana itu dibuat oleh TNI dan Polri.
Saya minta dengan hormat agar segera mengklarifikasi hal itu.
Bila tidak, kami akan proses hukum, siapapun dia karena sudah sangat subyektif menuding seakan-akan perbuatan itu dilakukan oleh kami," kata Irjen Waterpauw.
Kapolda menyebut ada pihak-pihak tertentu sengaja melemparkan isu, bahkan terkesan memutarbalikan fakta terhadap kejadian tersebut.
"Mereka menuding bahwa kejadian itu karena rebutan periuk nasi antara satuan tugas yang ada yaitu TNI dan Polri.