Sedikit demi sedikit kerusuhan mulai terjadi.
Sampai pada puncaknya, aksi anarkisme saling balas serangan di antara keduanya terjadi di tahun 2001.
Banyak yang mengatakan jika kejadian itu diawali dari pembakaran rumah-rumah milik warga Madura dan Dayak.
Kerusuhan akhirnya meluas dan meletus seperti yang sering diceritakan orang-orang.
Banyak mayat-mayat yang bergelimpangan di jalan, dan biasanya sudah terpenggal kepalanya.
Korbannya sendiri dikatakan tidak hanya melulu pria dewasa, tapi juga wanita dan anak-anak.
Begitu mengerikan dan mencekam.
Konflik itu konon juga melibatkan suku-suku Dayak Dalam
Keterlibatan Suku Dayak Dalam ditandai dengan ikut sertanya Panglima Burung, orang Dayak Dalam yang konon dikabarkan sakti mandraguna.
Panglima Burung dikabarkan bisa ciptakan mandau atau golok terbang yang bisa mengikuti musuhnya serta menebas kepala musuhnya.