Pun ketika Kim Jong Il mangkat, kabar duka diumumkan setelah 30 hari, yakni setelah mayatnya di balsem terlebih dahulu.
"Di China sendiri kondisi Kim Jong Un itu masih hidup atau meninggal masih bersifat “tentative” beberapa kecurigaan mengenai kondisi korut terjadi tapi perlu konfirmasi dr Korut, karena memang korut hal hal kaya gini sangat tertutup," paparnya.
Akun Twitter tersebut juga mengungkapkan bahwa kalaupun memang Kim Jong Un telah tiada, tidak akan ada perubahan besar bagi Korea Utara.
Pasalnya kekuasaan akan tetap dipegang oleh keturunan Kim Il Sung.
"Seandainya kim jong un meninggal pun, trah kekuasaan korut ttp berada dibawah kekuasaan keturunan kim il sung, kandidat terkuat ya adiknya Jong Un, Kim Yo Jong ini berapa kali memimpin delegasi pertemuan dengan presiden Korsel Moon Jae In," imbuhnya.
Bukan tanpa alasan Kienand mengungkapkan hal tersebut.
2 kakak Kim Jong Un, yakni Kim Jong Chul tak tertarik dengan dunia politik sehingga namanya dicoret dari trah kepemimpinan.
Lain hal dengan Kim Jong Chul, Kim Jong Nam justru meninggal karena dibunuh oleh intelijen Korea Utara di Kuala Lumpur ketika dalam perjalanan menuju Macau.
Melansir The Guardian, Kim Jong Nam dibunuh pada 13 Februari 2017 lalu di terminal bandara internasional Kuala Lumpur.
Iaberjalandengan sebuah tas ransel tergantung di satu bahu ketika seorang wanita mendekatinya dan menyeka bahan berminyak di wajahnya sebelum menghilang, tindakannya yang tidak biasa tertangkap di CCTV.