Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Anggap Pemudik Bukan Kerbau, Bupati Wonogiri Tak Akan Tolak Warganya yang Pulang dari Perantauan, Joko Sutopo: Secara Medis Bisa Ditangani, Kenapa Paranoid?

Desy Kurniasari - Selasa, 28 April 2020 | 14:13
Bupati Wonogiri Joko Sutopo
Kompas.com/Muhlis

Bupati Wonogiri Joko Sutopo

Apalagi, saat dihalau kondisi para pemudik rata-rata kehilangan pekerjaan di daerah zona merah.

“Pertama mereka banyak yang tidak memiliki pekerjaan lagi di daerah perantauan. Selain itu mereka juga dalam status ketidakpastian di zona merah. Dan kalau terjadi apa-apa siapa yang bertanggung jawab,” ucap Jekek.

Baca Juga: Aneh, Tanpa Gejala Tapi Terinfeksi Corona, Pasien Asal Solo Ini Beri Kesaksian yang Dialami Tenggorokannya, Bupati Karawang Seolah Rasakan yang Sama

Bila pemudik dianggap sebagai pembawa Covid-19 semestinya mereka dikarantina di rumah sakit hingga 14 hari.

Dengan demikian pemutusan mata rantai Covid-19 dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

Bagi warga yang nekat mudik ke Wonogiri, Jekek memiliki cara tersendiri untuk pengawasannya.

Setiap pemudik dari zona merah wajib mengikuti pengecekan suhu badan dan pemeriksaan klinis.

Baca Juga: Bikin Bupati Terkagum-kagum, Warga Lampung Barat Gotong Royong Gali Liang Lahat untuk Jenazah Korban Corona, Bermodal Cangkul dan Pakaian Seadanya: Warga Sudah Teredukasi

“Kalau mengalami gejala klinis Covid-19 ya langsung kami bawa ke rumah sakit,” ungkap Jekek.

Jekek menambahkan siapapun yang mudik ke Wonogiri akan tetap diterima.

Bila mengalami gangguan kesehatan pemudik akan dirawat dengan dibiayai anggaran dari Pemkab Wonogiri.

“Secara medis bisa ditangani. Bahkan tingkat kesembuhannya bisa 94 persen. Lalu kenapa semuanya menjadi paranoid,” jelas Jekek.

Source :Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x