Sebenarnya, Kim mempunyai kakak lelaki bernama Kim Jong Chul. Namun Kim Jong Il memutuskan untuk mengabaikannya dari daftar ahli waris.
"Sebab seperti Fredo Corleono, Kim Jong Chul dianggap terlalu lemah," ulas Terry yang juga sebagai analis senior CIA untuk Korea.
Kemudian terdapat paman Kim, Kim Pyong Il, yang menjadi diplomat selama 40 tahun dan baru-baru ini kembali ke Pyongyang.
Tetapi, Terry memprediksi Kim Pyong Il hanya akan menjabat sebagai penasihat Kim Yo Jong daripada sebagai penguasa Korut.
Kim Yo Jong adalah orang yang paling dipercaya sang kakak, dan menjadi ujung tombak pertama dalam berbagai pertemuan Kim dengan pemimpin negara lain.
Masalahnya menurut Terry, apakah negara yang didominasi pria dan menganut paham Konfusius itu akan mengizinkan perempuan menjadi pemimpin tertinggi.
Jika ya, Kim adik bisa jadi bakal mengambil pendekatan berbeda, di antaranya mendapatkan pengakuan internasional agar sanksi mereka diperlunak.
Namun jika Kim adik dianggap gagal, maka bisa jadi untuk pertama kalinya sejak Korut berdiri, tampuk kepemimpinan bakal terjadi di luar Keluarga Kim.
Kandidat dari luar Dinasti Kim adalah Marsekal Madya Choe Ryong Hae, anggota Politbiro sekaligus Wakil Ketua Partai Buruh.
Keluarga Choe dekat dengan Kim Yo Jong, namun sang jenderal juga berambisi merebut kekuasaan daripada mendukung generasi Kim selanjutnya.