Sebab ketika Kim Jong Un berkuasa sembilan tahun silam, dia mengeksekusi dua pejabat tertinggi, seakan memberi jalan bagi Choe.
Selain itu, sebagai orang yang pernah tersisihkan di masa lalu, Choe besar kemungkinan berpendapat bahwa dia harus berkuasa jika ingin bertahan.
Jika Choe Ryong Hae berkuasa, besar peluang dia akan mempertahankan status quo.
Meski begitu, kemampuannya di dunia internasional tak sebanding dengan Kim.
Skenario terburuk adalah karena tidak ada pengganti yang dianggap setara, maka para petinggi Korea Utara akan saling berebut kekuasaan.
Skenario tersebut akan membuat negara yang mengklaim sebagai salah satu kekuatan nuklir dunia itu berada dalam kondisi ricuh.
Terry menjelaskan apa pun yang terjadi, kondisi kesehatan sang pemimpin tertinggi adalah risiko terbesar bagi rezim tersebut.
Karena itu, dia meyakini AS harus mulai berkonsultasi dengan China, mitra dagang sekaligus sekutu terbesar Korut, untuk menghadapi kemungkinan gejolak.
Sebab, jika kedua negara kuat itu tak bertindak tepat waktu, peluang rakyat Korut eksodus untuk mengungsi semakin besar.