Kondisi yang demikian membuat tenaga medis seperti Rohani rentan tertular virus corona.
Berdasarkan data Dokter Indonesia (IDI) dan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), per 28 April 2020 sudah ada 40 tenaga kesehatan yang gugur dalam tugas berat menangani COVID-19.
Rohani pun pernah harus menjalani isolasi di rumah sakit sebagai pasien yang diduga terserang COVID-19.
"Saya sempat diisolasi, sempat merasakan isolasi seperti pasien lainnya," katanya, menambahkan, selama isolasi dia berusaha meningkatkan daya tahan tubuh agar cepat pulih.
Ia bersyukur hasil pemeriksaan menunjukkan dia tidak terserang virus corona sehingga bisa melanjutkan panggilan tugas untuk menangani pasien COVID-19.
"Saya langsung terjun lagi, balik kerja lagi, karena kita kekurangan tenaga dokter, di mana-mana kurang tenaga kesehatan,” katanya.
Setelah mengalami masa karantina, Rohani jadi lebih mudah memposisikan diri dalam menangani pasien yang stres saat pertama kali masuk ke ruang isolasi.
"Ada beberapa pasien sampai mau lari, buat tingkah, enggak mau makan. Kita sedang diuji sabar kita menghadapi mereka, karenanya harus memposisikan seandainya kita diposisi mereka," katanya.
Source | : | Antara,Kompas TV |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar