Bahkan dalam kurun waktu 24jam sehari, Fabyan bisa menghabiskan waktu 20 hingga 23 jam dengan tidur.
Padahal, seperti diketahui sebelumnya, Fabyan dikenal sebagai remaja yang sehat dan enerjik.
Lantaran tengah dalam masa menjalani kebijakan pembatasan sosial berskala besar, keluarganya mengaku kesulitan mencari rumah sakit dengan praktek dokter saraf.
Hingga pada akhirnya mereka menemukan dokter saraf yang aktif di salah satu rumah sakit di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Diagnosa awal sang dokter ialah terdapat masalah di otak kiri Fabyan.
Orang tuanya pun merasa cemas dengan keadaan Fabyan.
Mereka bolak-balik ke rumah sakit tersebut guna cek darah dan melakukan CT Scan meski Fabyan harus terduduk di kursi roda karena ia tak dapat lagi mengontrol rasa kantuknya.
Source | : | |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar