Gridhot.ID - Presiden Jokowi menunjuk Idham Aziz untuk menggantikan Tito Karnavian sebagai Kapolri pada awal November 2019.
Awal Februari 2020 lalu, Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis, bahkan menegaskan pemberian jabatan dan kenaikan pangkat di Polri berdasarkan prestasi dan bukan karena "menghadap" pimpinan.
Kapolri, Idham Aziz nempaknya teguh membuktikan intergritasnya sebagai pimpinan terteinggi lembaga kepolisian.
Hal ini seperti dikutip Gridhot.ID dari Antara, Kapolri merombak besar-besaran posisi sejumlah perwira tingginya.
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis menunjuk Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal untuk menjadi Kapolda NTB.
Penunjukan tersebut tertuang dalam Surat Telegram Nomor: ST/1377 - 1378/V/KEP./2020 tertanggal 1 Mei 2020.
Dalam surat tersebut, Kapolri merombak besar-besaran posisi sejumlah perwira tingginya.
Mutasi jabatan tersebut dikonfirmasi oleh Karopenmas Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono saat dihubungi ANTARA, di Jakarta, Jumat (1/4/2020).
"Iya benar, ada Surat Telegram Nomor ST/1377/V/KEP./2020 dan ST/1378/V/KEP./2020 tanggal 1 Mei 2020," kata Argo Yuwono.
Dalam surat tersebut, nama Argo juga disebut.
Argo mendapatkan promosi mengisi jabatan yang ditinggalkan Iqbal, yakni sebagai Kadiv Humas Polri.
Posisi Karopenmas Polri selanjutnya akan diisi oleh Kombes Pol Awi Setiyono.
Wakalemdiklat Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar dimutasi untuk penugasan sebagai Kepala BNPT.
Irjen Pol Luki Hermawan, Kapolda Jatim diangkat sebagai Wakalemdiklat Polri.
Pergeseran Boy Rafli ke BNPT menggantikan posisi Kepala BNPT sebelumnya, Komjen Suhardi Alius yang dimutasi sebagai Analis Kebijakan Utama Bareskrim Polri.
Sahlisosbud Kapolri Irjen Pol Fadil Imran dimutasi menjadi Kapolda Jatim.
Kapolda Kepri Irjen Pol Andap Budhi Revianto ditunjuk menjadi Irjen Kemenkum HAM.
Irjen Pol Aris Budiman yang sebelumnya menjabat Ketua STIK Lemdiklat Polri dipercaya menempati posisi yang ditinggalkan Andap, yakni Kapolda Kepri.
Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani dimutasi menjadi Ketua STIK Lemdiklat Polri.
Irjen Pol Nico Afinta yang sebelumnya menjabat Sahlisospol Kapolri diangkat menjadi Kapolda Kalsel.
Kemudian Karo Binkar SSDM Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo diangkat sebagai Kapolda Kalteng.
Selain itu, Kapolri juga memutasi Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza menjadi Kabaintelkam Polri menggantikan Komjen Pol Agung Budi Maryoto yang diangkat menjadi Irwasum Polri.
Komjen Agung Budi Maryoto menggantikan posisi Irwasum Polri Komjen Moechgiyarto yang dimutasi sebagai Analis Kebijakan Utama Baharkam Polri.
Selanjutnya Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol Ahmad Luthfi diangkat dalam jabatan baru sebagai Kapolda Jawa Tengah.
Posisi Wakapolda Jateng diisi oleh Brigjen Abiyoso Seno Aji yang sebelumnya menjabat Karopaminal Divpropam Polri.
Surat telegram tersebut ditandatangani Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, mewakili Kapolri.
Idham Aziz sendiri selama ini dikenal sebagai Kapolri yang sederhana.
Bahkan, sejak jadi pimpinan tertinggi Kepolisian Republik Indonesia, ia menolak mendapat fasilitas berlebih.
Menurutnya, perbaikan institusi Polri sebagai pelayan masyarakat harus dimulai dari kesadaran personel, termasuk dirinya.
"Makanya saya sejak saya kapolri, kalau naik mobil tak pernah itu pakai bintangku, bintang empat. Kau lihat saja sendiri. Saya pergi ke istana (presiden), mobil biasa saja. (kalau rapat terbatas) Ratas jam 1, jam 12 saya sudah berangkat ke Istana (tak ada pengawalan mencolok)," ujarnya dalam acara pengarahan tertutup di Aula Mapolda Sulawesi Barat, Minggu (12/1/2020).
Ayah empat anak ini juga menceritakan kebiasaan lainnya saat menjabat sebagai Kapolri (November 2019) yang juga tak mau banyak protokoler dan jemputan.
"Pasti kalian bertanya-tanya. Terutama PJU (perwira jabatan utama) polda/polres, semua kenapa kapolri ini tak boleh dijemput-jemput."
"Tidak boleh, kita harus bisa membedakan mana adat, mana kebiasaan, agama, dan tradisi. semua harus bisa dibedakan."
Perwira tinggi Polri angkatan 1988 ini pun mengingatkan para anggota kepolisian untuk selalu berperilaku sederhana dan mensyukuri yang ada.(*)