Gridhot.ID - Amerika dan China masih bersitegang di tengah pandemi corona.
Belakangan ini, intelejen Amerika Serikat (AS) kembali menguak fakta mengejutkan soal virus corona yang selama ini disembunyikan oleh China.
Melansir dari Metro.co.uk, laporan itu mengatakan bahwa China berbohong soal beberapa hal, salah satunya menolak untuk membantu mengembangkan vaksin Covid-19.
Informasi itu berasal dari dokumen setebal 15 halaman yang disusun oleh aliansi kemanan global 'Five Eyes' dari AS, Inggris, Australia, Selandia Baru dan Kanada.
Dalam dokumen itu, dikatakan bahwa pemerintah China meluncurkan 'serangan terhadap transparansi internasional' sebagai upaya untuk menutup-nutupi pandemi.
Dokumen yang bocor ke surat kabar Saturday Telegraph Australia itu juga mengatakan telah ditemukan bukti bahwa Covid-19 bocor dari Institut Virologi Wuhan.
Sebelumnya, awal pekan ini Badan Intelejen AS telah mengonfirmasi bahwa Covid-19 bukanlah buatan manusia atau rekayasa genetika.
Namun, pihaknya masih akan melakukan penyelidikan apakah virus corona itu sengaja dibocorkan dari laboratorium atau tidak.
Sementara itu, Dr. Shi Zhengli, ahli virologi China, mengakui adanya prosedur keselamatan yang buruk di laboratorium yang kini menjadi pusat perhatian itu.
China disebut-sebut telah mempermainkan wabah virus corona pada tahap awal sambil berupaya untuk menghancurkan semua bukti soal Covid-19, termasuk sampel laboratorium.