Ini sesuai dengan keterangan Ivan yang menyatakan memberi fasilitas tempat tinggal dan bahan makanan terhadap kelompok Abubakar Kogoya sebelum dilakukan penindakan oleh petugas.
Menurut saksi, kelompok itu membawa senjata api laras panjang saat masuk lokasi kejadian.
”Ada saksi yang melihat mereka menenteng senjata laras panjang. Saat itu ada enam aparat keamanan yang bertugas dan langsung melakukan upaya pencegahan, sehingga KKB tidak bisa masuk di daerah Gedung Perkantoran,” kata Kapolres.
Setelah melancarkan aksinya, kelompok itu melarikan diri dan kenabali masuk ke dalam hutan disekitar Kuala Kencana.
Menurut saksi, kelompok itu membawa senjata api laras panjang saat masuk lokasi kejadian.
”Ada saksi yang melihat mereka menenteng senjata laras panjang. Saat itu ada enam aparat keamanan yang bertugas dan langsung melakukan upaya pencegahan, sehingga KKB tidak bisa masuk di daerah Gedung Perkantoran,” kata Kapolres.
Setelah melancarkan aksinya, kelompok itu melarikan diri dan kenabali masuk ke dalam hutan disekitar Kuala Kencana.
Sementara itu, dilansir Gridhot dari laman Tribrata.polri.go.id, Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw mengungkapkan, salah satu oknum security PT. Freeport Indonesia yang juga merupakan anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) merancang atau menjadi aktor dibalik kejadian penembakan karyawan Freeport di Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, 30 Maret 2020 lalu.
“Kami cukup terkejut, nampaknya dia bukan orang yang biasa, dia merupakan pengatur beberapa kejadian yang ada di Timika, termasuk diduga juga melakukan penembakan yang terjadi di Kabupaten Mimika,” jelas Irjen Pol. Paulus, Rabu (6/05/20).