Menghilangnya sementara Kim memicu serangkaian rumor panas dan laporan yang belum dikonfirmasi mengenai kondisinya.
Sementara, Amerika Serikat dan Korea Selatan bersikeras mereka tidak memiliki informasi yang bisa dipercaya bahwa dugaan itu benar adanya.
Reuters memberitakan, dalam laporan media Korea Utara yang terpisah Jumat, seorang juru bicara angkatan bersenjata Korea Utara menyebut latihan militer Korea Selatan untuk minggu ini "sembrono" dan "provokasi."
Sisi Korea Utara telah sering menggunakan latihan seperti itu sebagai kepura-puraan untuk memamerkan militernya sendiri.
"Langkah ceroboh dari para penghasut perang militer di sisi selatan adalah puncak dari konfrontasi militer yang akan membuat lidah mereka terikat bahkan oleh tuan mereka," kata juru bicara KCNA.
Komentar itu muncul setelah Seoul menuduh pasukan Korea Utara Minggu menembaki personil Korea Selatan di zona demiliterisasi yang memisahkan kedua negara.
Korea Selatan mengatakan tindakan itu melanggar perjanjian militer 2018 antara Presiden Moon Jae-in dan Kim untuk menangguhkan tindakan bermusuhan yang dapat memicu konflik.
Beijing selama beberapa dekade khawatir tentang ketidakstabilan kepemimpinan di Korea Utara yang bersenjata nuklir yang dapat memicu krisis kemanusiaan di perbatasannya, atau bahkan jatuhnya rezim.