Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mantan Pendeta Ini Pilih Tinggalkan Harta dan Keluarga Demi Memeluk Agama Islam, Kehidupannya Langsung Terbalik 180 Derajat di Kebumen: Saya Miskin, Tapi Hati Saya Kaya

None - Jumat, 15 Mei 2020 | 13:42
Keseharian Masngud memberishkan makam di lingkungan ponpes Al Hasani Kebumen
TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKI

Keseharian Masngud memberishkan makam di lingkungan ponpes Al Hasani Kebumen

GridHot.ID - Sebagian orang rela mengorbankan iman demi mengejar dunia.

Tetapi kisah Ibnu Masngud (55), seorang mualaf dari Mojokerto Jawa Timur membuktikan bahwa iman tak bisa dibayar dengan apapun di dunia.

Diketahui, Masngud merupakan mantan pendeta di sebuah gereja ternama di Mojokerto Jawa Timur.

Gerejanya pernah dibom teroris hingga menewaskan seorang anggota Banser NU yang siaga mengamankan gereja.

Baca Juga: Dikritik Banyak Pihak, Jokowi Dianggap Lawan Putusan MA Soal Kenaikan Tarif BPJS, Mantan Komisioner KPK: Kita Bukan Negara Hukum Lagi Tapi Negara Kekuasaan

Tapi Masngud selamat dari insiden itu karena buru-buru melarikan diri.

Siapa sangka, Masngud justru memeluk Islam kemudian.

Masngud mendapat hidayah setelah melihat bintang berbentuk lafaz Allah di langit malam.

Pria bernama asli Abraham Agus Setiono itu lalu datang sendiri ke Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, untuk menyatakan keimanannya.

Baca Juga: Putuskan Jadi Mualaf Usai Dinikahi Tentara, Artis Cantik Ini Nekat Berkunjung ke Rumah Orang Tuanya Meski Sedang Wabah Corona, Buka Puasa Bersama Jadi Alasannya

Masngud pun bertemu dengan almarhum KH Idris Marzuki, pengasuh Ponpes Lirboyo.

Sosok kyai karismatik itu seketika membuat tubuhnya gemetar.

Air matanya deras. Sang kiai merangkulnya hangat. Di hadapannya, Masngud berucap sahadat.

"Pas ucapkan kalimat sahadat sempat kesulitan, tapi juga bahagia," katanya.

Baca Juga: Setelah 12 Tahun Putus Nyambung, Aktor Ini Dulu Nekat Nikahi Sang Kekasih Meski Beda Agama, Kini Bersyukur Istri Mualaf Usai 8 Tahun Berumah Tangga

KH Idris kemudian mengganti namanya dengan Ibnu Masngud (Mas'ud) yang artinya anak beruntung.

Masngud memang merasa sangat beruntung. Ia bersyukur memperoleh nikmat yang tiada tara, yakni iman kepada Allah.

Karenanya, ia tak memberati dunia lagi setelah beriman.

Ia tak segan menceraikan istri tercinta yang telah puluhan tahun menemani hidupnya.

Baca Juga: Bule Mualaf Ini 6 Tahun Lalu Ceraikan Wanita Asal Aceh Lantaran Isu Orang Ketiga, Si Anak Band Kini Pamer Kebahagiaan dengan Istri Baru, Hidup Mewah Sering Naik Pesawat Kelas Wah, Intip Potret Mesra Keduanya!

Ia pun ikhlas melepas darah dagingnya.

Alasannya, mereka enggan mengikuti ajakannya untuk memeluk agama Islam.

Baginya iman tak bisa ditukar dengan apapun di dunia ini, bahkan keluarga sekalipun.

Karenanya ia tak ragu berucap selamat tinggal kepada orang-orang tercinta.

Bukan hanya keluarga, Masngud meninggalkan segala hasil jerih payahnya.

Baca Juga: Didi Kempot Lafazkan 2 Kalimat Syahadat Sebagai Mualaf, Sosok Inilah yang Ajari Sang Maestro Mengenal Agama Islam, Si Godfather of Broken Heart Bahkan Pernah Minta Doa Pada Gus Miftah

Seluruh harta, termasuk rumah mewah dan mobil, ia tinggalkan.

Ia memutuskan menutup masa lalunya total.

"Saya tinggal semua, total. Karena saya punya keyakinan, di kehidupan yang baru, semua harus baru," katanya

Suatu ketika Masngud meminta izin kepada KH Idris untuk ikut Kiai Asyhari Muhammad Al Hasani atau Gus Hari, ulama muda asal Kebumen Jawa Tengah.

Sang kiai merestui dan meminta Hari untuk membimbing mualaf itu agar imannya terus terjaga.

Baca Juga: Santer Diisukan Pindah Agama Hindu Demi Nikahi Duda yang Usianya 18 Tahun Lebih Tua, Aktris Cantik Ini Justru Asyik Siapkan Makanan Berbuka Puasa untuk Sang Suami, Putuskan Jadi Mualaf?

Masngud pergi tak membawa bekal, kecuali beberapa setel baju dari pesantren Lirboyo.

Ia tinggal di pesantren yang diasuh Gus Hari, Ponpes Al Hasani, Desa Jatimulyo Alian Kebumen.

Di usianya yang semakin senja, Masngud masih bersemangat mempelajari Islam.

Ia membaur dengan santri lain untuk belajar Al Quran hingga kitab kuning yang menjadi ciri khas pendidikan pesantren, antara lain kitab fikih Fakhul Qorib.

Semakin dalam ia mempelajari Islam, Masngud mengaku keimanannya semakin mantap..

Baca Juga: Putuskan Mualaf Sebelum Dinikahi, Janda Adjie Massaid Ini Hadapi Cobaan Bertubi-tubi, Ustaz Kondang Dibuat Kagum Saat Tahu Sang Artis Jadi Penghafal 15 Juz Al Quran

"Baca Al Quran sedikit-sedikit sudah bisa," katanya

Jika dulu ia berjaya saat menjadi pendeta, kini ia hanya warga biasa.

Tapi Masngud tak pernah menyesalinya. Gemerlap dunia hanya sekilas atau fana baginya.

Terpenting bagaimana ia bisa menjaga iman dan memperbanyak amal di sisa umurnya.

Karenanya, ia tak segan menjalani pekerjaan apapun asal halal.

Baca Juga: Ajari Adik Laki-lakinya Agama Islam, Selebgram Cantik Ini Mengaku Sudah 8 Tahun Jadi Mualaf, Sempat Rahasiakan Keyakinan dan Tidak Percaya Diri

Di luar aktivitasnya memperdalam agama Islam dan membersihkan makam, Masngud masih ulet bekerja.

Ia dipercaya menjadi tukang kebun di sekolah.

Selain itu, Masngud juga tak canggung menjadi pemulung.

Ia memungut barang rongsok di tempat sampah yang bisa ditukar dengan rupiah.

Bagaimanapun, ia harus bisa mencukupi kebutuhan dasarnya sebagai bekal untuk ibadah.

Baca Juga: Santer Diisukan Pindah Agama Hindu Demi Nikahi Duda yang Usianya 18 Tahun Lebih Tua, Aktris Cantik Ini Justru Asyik Siapkan Makanan Berbuka Puasa untuk Sang Suami, Putuskan Jadi Mualaf?

Masngud memang kini tidak punya apa-apa.

Kehidupan ekonominya telah berbalik.

Tapi ia percaya, di balik kesusahannya, Allah memberikan yang terbaik baginya.

"Dulu harta mewah, semua ada, istri cantik. Sekarang secara manusia, saya miskin, tapi hati saya kaya, hidup saya nyaman sekarang," katanya

Masngud pun merasa anugerah Allah kembali datang padanya.

Baca Juga: 16 Tahun Lalu Sukses Jadi Juara Ajang Pencarian Bakat, Tia AFI Kini Muncul dengan Potret Pernikahannya Dulu, Mantan Duet Maia Estianty Bagikan Kunci Kebahagiaan dalam Hidup

Di usianya yang sudah kepala lima, ia dipertemukan dengan gadis salehah yang bisa menerima kekurangannya.

Sariasih (30), gadis yang memiliki usaha warung kini telah menemani hari-harinya yang sepi.

Keduanya telah terikat janji suci.

Tak sekadar mendampingi, sang istri pun setia mengajarinya membaca Al Quran.

Masngud masih memiliki cita-cita yang belum terpenuhi.

Bukan urusan duniawi pasti.

Sebagaimana keinginan setiap umat Islam, ia pun ingin sekali pergi haji ke Baitullah untuk menyempurnakan rukun Islam.

"Insya Allah saya ingin ke Baitullah," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul "Setelah Mualaf, Mantan Pendeta Ini Tinggalkan Harta & Keluarga Pindah ke Kebumen Dalami Agama Islam"

(*)

Source :Tribun Jateng

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x