Lebih lanjut, pasien tersebut diperiksa dengan rapid test dan hasilnya reaktif.
Ia kemudian dibawa ke lab untuk dilakukan pemeriksaan swab menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) di rumah sakit itu.
Setelahnya, pasien memilih pulang ke rumahnya seraya menunggu hasil swab keluar.
"Dia memaksa pulang karena suami dan ketemu sama anaknya juga," ujar Teguh.
Beberapa hari setelahnya, hasil swab yang keluar menyatakan pasien positif virus corona.
Petugas kesehatan lantas meminta pasien tersebut untuk segera diisolasi di RSUD Cileungsi.
Meski demikian, pihak keluarga menolak.
"Pihak RS dan puskesmas koordinasi untuk jemput lagi pasien ini. Ditelepon juga sudah, tapi dia menolak untuk dirawat atau isolasi kembali," aku Teguh.
Teguh menilai, karena pasien berisiko menularkan virus, pihak rumah sakit berkoordinasi dengan puskesmas untuk melakukan penjemputan paksa.
Source | : | Tribun Style |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar