Sakit TBC itu menyebabkan demam dan sesak napas, namun untuk tindakan pencegahan, wanita asal Desa Balekambang, Kecamatan Jonggol ini juga menjalani rapid test.
Karena keterbatasan ekonomi, E minta dipulangkan dari rumah sakit dan berkunjung ke dukun.
Beberapa hari kemudian saat tes PCR muncul positif Covid-19, E dijemput petugas di rumahnya.
Namun pihak keluarga E menolak untuk dirawat di rumah sakit, sehingga membuat petugas kerepotan.
"Pihak RS dan puskesmas koordinasi untuk jemput lagi pasien ini. Ditelepon juga sudah, tapi dia menolak untuk dirawat atau isolasi kembali," jelas Teguh.
Saat kembali didatangi oleh petugas, E dan keluarganya malah menghilang selama tiga hati.
"Jumat sore sudah tidak ada di rumahnya saat mau dijemput. Akhirnya kita cari mulai Jumat sore sampai Minggu itu enggak ketemu, kan bahaya dia positif," kata Teguh.
E ditemukan pada hari Senin (11/5) di rumah dukun di Sukamakmur sedang menjalani pengobatan.
"Nah pas hari Senin itu jam 12.00 dapat kabar bahwa pasien ini berobat ke dukun," kata Teguh.