Harry menuturkan R dan F merupakan kuli bangunan yang dibawa ayah NF untuk tinggal bersama menumpang di rumahnya.
Kasus pencabulan yang menimpa NF kini ditangani Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polrestro Jakarta Pusat.
"Proses hukum harus berlangsung seadil-adilnya. Kami berharap pihak kepolisian bisa mengungkap kasus ini," tuturnya.
Penderitaan yang menimpa NF (15) akibat jadi korban pencabulan dua kerabat dan pacarnya selama empat bulan tak membuatnya putus asa.
Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat mengatakan NF tak hanya berniat mengasuh anaknya sendiri, tapi juga melanjutkan pendidikan.
"Dia masih berkeinginan sekolah. Karena sudah diluluskan (dari SMP), sesuai portfolio semester satu sampai lima, ditambah portfolio semester," kata Harry di Balai Rehabilitasi Anak Handayani, Jumat (15/5/2020).
Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang ikut turun tangan dalam penanganan kasus pun setuju bahwa NF berhak dinyatakan lulus dari SMP.
Kelulusaannya tak lepas dari prestasi NF yang menghadapi empat kasus hukum, sebagai pelaku pembunuhan dan korban pencabulan.
"Sehingga pihak sekolah meluluskan. Tinggal menunggu kelulusaan secara resmi. Dia ingin melanjutkan ke SMK," ujarnya.
Harry menuturkan NF yang sementara dirawat di Balai Rehabilitasi Anak Handayani, Kecamatan Cipayung dalam kondisi baik.
Selain mendapat pendampingan psikologis, kondisi kesehatan janin dalam kandungan NF juga rutin dipantau tim medis.
Sementara kasus hukumnya kini tak lagi hanya ditangani Satreskrim Polrestro Jakarta Pusat, tapi juga Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
"Ada korelasi antara kejadian yang dialami NF sebagai korban dengan perbuatannya sebagai pelaku. Masyarakat jangan menghakimi NF semata sebagai pelaku," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Gridfame dengan judul Bak Susu Dibalas Air Tuba, Dua Saudara Pemerkosa NF Rupanya Diajak Ayah Korban untuk Bekerja di Jakarta.
(*)
Source | : | gridfame.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar