Gridhot.ID- Pandemi virus corona laias Covid-19, telah membuat banyak anggaran di berbagai sektor dipangkas untuk dialihkan.
Indonesia bahkan mengambil surat utang negara bertenor setengah abad di masa pandemi.
Hal ini membuktikan besarnya biaya yang dibutuhkan pemerintah di saat krisis seperti ini.
Namun kabarnya, Gubernur DKI Jakarta menggunakan dana tidak sedikit untuk membeli lahan di situasi ini.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengaku kaget karena mendapat laporan dari Komisi C mengenai masih adanya anggaran yang konsumtif.
Anggaran tersebut merupakan anggaran pembelian lahan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 720 miliar.
"Saya kaget juga, kok masih ada anggaran yang bersifat konsumtif di sini. Bayangin, di tengah situasi seperti ini, di saat seluruh anggaran di 2020 dipangkas dan dialihkan untuk penanganan dan pemulihan corona, kok ini masih ada belanja lahan," ucap Prasetio dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (16/5/2020).
Belanja lahan tersebut adalah belanja lahan di Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Pemprov DKI, yakni pengadaan tanah untuk ruang terbuka hijau (RTH) hutan di Wilayah DKI Jakarta.
Selain itu pengadaan tanah oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta.
Dalam Surat Gubernur DKI Nomor 161/-1.713 tertanggal 20 April 2020 tentang Kegiatan SKPD/UKPD Provinsi DKI Jakarta pada Perubahan Anggaran Mendahului Perubahan APBD TA 2020, tercatat anggaran untuk pengadaan tanah untuk RTH di Wilayah DKI Jakarta sebesar Rp 400 miliar.