Tetapi anggota parlemen, termasuk Senator John Kennedy mengatakan bahwa undang-undang itu ditujukan untuk China.
“China berada di jalur untuk di setiap kesempatan. Sangat tidak masuk akal bahwa kami memberi perusahaan-perusahaan China kesempatan untuk mengeksploitasi orang Amerika yang bekerja keras, orang-orang yang menempatkan uang pensiun dan tabungan kuliah mereka di bursa kami," kata Kennedy.
"Ada banyak pasar di seluruh dunia yang terbuka untuk curang, tetapi Amerika tidak bisa menjadi salah satu dari mereka," katanya.
RUU itu, yang pertama kali diperkenalkan pada Maret 2019, masih harus disahkan DPR sebelum dapat ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Donald Trump.
Pengesahan RUU itu terjadi ketika ketegangan antara AS dan China terus meningkat.
Pertama dari perang dagang dan sekarang di tengah pandemi yang telah merenggut lebih dari 90.000 nyawa orang Amerika.
Pemerintahan Trump telah berulang kali bersikeras bahwa China, di mana wabah virus corona pertama kali terjadi, bertanggung jawab atas kematian tersebut.
American Securities Association, sebuah kelompok perdagangan yang mewakili perusahaan jasa keuangan kecil dan regional, mendukung rancangan undang-undang itu, dengan mengatakan bahwa "terlalu lama, perusahaan-perusahaan China yang curang telah mendapat akses bebas untuk mengakses pasar AS dan mengeksploitasi investor Amerika".
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Senat AS loloskan RUU yang bisa membuat perusahaan China ditendang dari bursa saham.
(*)
Source | : | kontan |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar