Senin (21/1/2019) malam, Kumari diserang dan kepalanya dibenturkan ke dinding dengan sangat kencang sehingga akhrinya ia pingsan.
Tak cukup sampai di situ, mertua Kumari memasukkannya ke dalam peti mati lalu membawanya ke tepi sungai.
Di sana, mereka sudah menyiapkan perapian yang biasa digunakan untuk membakar jenazaj (kremasi) dan meletakkan peti mati berisi jasad Kumari di atasnya.
Awalnya masyarakat tak menaruh curiga karena ada peti mati yang diletakkan di atas perapian.
Namun sejumlah saksi mata mengatakan, saat mereka akan menyalakan api, seorang pejalan kaki bernama Manjeet Tiwari mendengar suara dari dalam peti mati.
Ada ketukan dan suara wanita dari dalam dan membuat Manjeet Tiwari curiga.
Pejalan kaki ini lalu menghubungi polisi dan menyampaikan kecurigaannya.
Tak lama kemudian, polisi langsung datang ke lokasi pembakaran peti dan menyelamatkan Kumari dari dalam peti.
Komentar