"Rudal-rudal baru itu berjenis sama dengan apa yang USFK operasikan saat ini, karena misinya adalah mengganti rudal yang kedaluwarsa. Jumlah rudal baru persis sama dengan yang akan dikeluarkan dari pangkalan," kata pejabat itu kepada Yonhap.
Penempatan THAAD telah menjadi salah satu masalah paling sensitif bagi Korea Selatan. Soalnya, China telah mengambil tindakan pembalasan ekonomi sebagai respons terhadap Seoul sebagai tuan rumah dari sistem pertahanan udara AS.
"Menjelang operasi (pengiriman rudah baru) ini, kami sepenuhnya menjelaskan kepada China tentang masalah ini dan meminta pengertiannya," kata pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan lainnya kepada Yonhap.
Pejabat itu juga menegaskan, misi pengiriman rudal baru tersebut tidak ada hubungannya dengan rencana AS untuk menambah jumlah peluncur rudal THAAD mereka di Korea Selatan.
AS berencana menambah tujuh peluncur rudal THAAD, termasuk satu di Seongju, dan peralatan pelatihan terkait yang mereka gunakan di seluruh dunia. Untuk itu, Pemerintah AS meminta anggaran US$ 1 miliar ke Kongres untuk tahun depan.
USFK dalam pernyataan yang dikirim ke Yonhap mengatakan, langkah itu adalah untuk mempertahankan tingkat kesiapan "bertempur" yang tinggi, dan memberikan postur pertahanan gabungan yang kuat untuk melindungi Korea Selatan terhadap segala ancaman atau musuh.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Situasi tambah panas, AS kirim rudal pencegat ke pangkalan mereka di Korea"