Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

KKB Kembali Berulah, Tembak Warga Sipil hingga Tewas di Tengah Kebun, Ngaku Sebagai Tentara Hutan yang Habis Berantas Hama Saat Kepergok Seorang Saksi

None - Rabu, 03 Juni 2020 | 20:13
Pentolan Kelompok Kriminal Bersenjata Paling Dicari Berhasil Ditangkap TNI-Polri, Salah Satu KKB yang Pernah Tembaki Jenderal Tito Karnavian hingga Tewaskan Para Polisi Polsek Pirime
Ilustrasi - KKB Papua Twitter @goliathtabuni

Pentolan Kelompok Kriminal Bersenjata Paling Dicari Berhasil Ditangkap TNI-Polri, Salah Satu KKB yang Pernah Tembaki Jenderal Tito Karnavian hingga Tewaskan Para Polisi Polsek Pirime

Gridhot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali membuat onar.

Kali ini ini ulah KKB kembali memakan korban.

Seorang warga tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua.

Baca Juga: Pernah Serang Rombongan Tito Karnavian, Anggota KKB yang Paling Dicari Sejak 2011 Kini Berhasil Ditangkap, Kapolda Papua Ungkap Detik-detik Satgas Newangkawi Lumpuhkan Oriana Wonda

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, insiden itu terjadi di Jalan Trans Papua Magataga yang merupakan perbatasan Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Paniai pada Jumat (29/5/2020).

"Pada Jumat (29/5/2020), bertempat di Jalan Trans Papua Magataga (Perbatasan Kabupaten Intan jaya dan Kabupaten Paniai) telah terjadi penembakan dilakukan oleh KKB yang mengakibatkan satu orang warga sipil meninggal dunia," kata Waterpauw di Jayapura, Selasa (2/6/2020).

Korban tewas itu bernama Yunus Sani.

Baca Juga: Ayahnya Sebut New Normal Hanya Hasutan Semata, Hanum Rais Sokong Omongan Amien Rais Pakai Kritikan Pedas: Jangan Buat Aturan Bagaikan Pagi Kedelai Sore Tempe Besok Tahu

Waterpauw mengatakan, salah satu saksi sempat bertemu dengan KKB yang menembak Yunus Sani.

Saksi berinisial PNW itu berasal dari Kabupaten Paniai.

Saksi, kata Waterpauw, baru saja mengantar anaknya.

Ia pun kembali ke Kampung Mbugulo, Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya.

Namun, perjalanannya terhenti di Kapung Magataga, Distrik Wandai, karena rantai motornya putus.

Saksi pun memperbaiki motornya.

Baca Juga: Terlanjur Bahagia, PNS dan Pensiunan Kini Gigit Jari, Menkeu Sri Mulyani Batal Cairkan Gaji ke-13 di Tahun Ajaran Baru, Ini Alasannya, Harap Sabar Menunggu

Setelah memperbaiki rantai motor tersebut, saksi mendengar suara tembakan sebanyak delapan kali.

Ia memberanikan diri mendekati sumber suara tembakan tersebut.

Ketika menuju sumber suara, saksi bertemu dengan tiga anggota KKB yang mengaku sebagai 'tentara hutan'.

Baca Juga: Meninggal Karena Asam Lambung, Jenazah Pria Ini Disebut Dipaksa Jadi Pasien Corona Sampai Disogok Rp 15 Juta Oleh Rumah Sakit, Keluarga Ricuh, Direktur Langsung Turun Tangan Ungkap Faktanya

"Saksi bertemu dengan tiga orang yang mengaku tentara hutan dan salah seorang tersebut menyampaikan kepada saksi bahwa, 'tikus padi kami sudah bunuh di belakang'," kata Waterpauw.

Kepada tiga anggota KKB itu, saksi mengaku sebagai perwakilan gereja dan meminta izin mengurus jenazah tersebut ke Distrik Sugapa.

Anggota KKB itu pun mengizinkan saksi mengurus jenzah tersebut.

Mendengar jawaban itu, saksi meminta izin untuk melintas menuju Kampung Alemba, Distrik Homeyo.

Saksi mengaku masih takut jika langsung menuju TKP.

Saksi pun berangkat mengambil jenazah di Kampung Magataga pada keesokan harinya, 30 Mei.

Baca Juga: Kurang Ajar Tulis Wanita Sunda Cocok Jadi Istri, Wanita Jawa Cocok Jadi Pembantu di Twitter, Pemuda Ini Jadi Buronan Netizen Satu Indonesia, Begini Omongannya Setelah Digeruduk Warganet

Saat menuju Kampung Magataga, saksi bertemu sekelompok orang mengaku sebagai 'tentara hutan'.

Ia pun meminta izin membawa jenazah ke Distrik Sugapa.

Tapi, kelompok yang mengaku tentara hutan itu tak mengizinkannya.

Baca Juga: Santai Ngomong 'Tikus Padi Kami Sudah Bunuh di Belakang', KKB Papua Tembak Mati Satu Warga Tak Berdosa, Ngaku Tentara Hutan Saat Ada Saksi yang Melihat

Sempat terjadi adu argumen antara saksi dan 'tentara hutan'.

"Sempat terjadi adu mulut antara saksi dengan sekelompok tentara hutan, bahwa Jenazah akan di buang oleh sekolompok di kali Kemabu, tapi pada akhirnya saksi diizinkan untuk membawa jenazah Yunus Sani dengan dikawal oleh kelompok tersebut dari Kampung Magataga menuju seberang Kali Kemabu," jelas Waterpauw.

Tiba di Kali Kemabu, saksi dibantu beberapa warga membawa jenazah ke Kampung Bilai, Distrik Homeyo.

Setelah itu, jenazah dibawa ke Kampung Mamba Distrik Sugapa.

Waterpauw memastikan pasukan gabungan akan terus mengejar KKB yang berulah dan mengganggu ketenangan masyarakat.

"Saat ini personel gabungan masih melakukan pengejaran terhadap kelompok Kriminal Bersenjata.

Baca Juga: Warisi Karya dan Harta untuk Anak Istri Tercinta, Terkuak Tarif Mangung Mendiang Didi Kempot, Satu Jam Tampil Nyaris Dapat Ratusan Juta

Pasca penembakan situasi dalam keadaan aman dan kondusif," kata dia.

Penembakan tersebut merupakan yang kedua kali dalam dua minggu terakhir di Distrik Wandai, Intan Jaya.

Sebelumnya, dua tenaga medis ditembak KKB di Distrik Wandai pada Jumat (22/5/2020).

Baca Juga: Sudah Bayar Tagihan Sejuta Per 2 Hari, Nagita Slavina Semprot Petugas PLN Karena Listrik di Rumahnya Sering Jepret, Istri Raffi Ahmad: Malu Pak Setiap Ada Tamu!

Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal mengatakan, dua tenaga medis itu diadang KKB saat mengantar obat-obatan terkait penanganan Covid-19.

"Kedua tenaga medis tersebut ditembak pada saat hendak mengantar obat-obatan untuk menangani penyebaran Covid-19, dimana kedua tenaga medis tersebut tergabung dalam tim gugus tugas Covid 19 bidang kesehatan Kabupaten Intan Jaya," kata Kamal.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Warga Tewas Ditembak KKB, Kapolda Papua: Pelaku Mengaku Tentara Hutan"

Source :Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x