"Namun saya benar-benar terkejut dan sedih melihat foto online seorang PRT Filipina di negara Anda."
"(Dia) duduk di luar sebuah restoran sambil jongkok,"tulis Malcolm di surat terbukanya.
Malcolm mengibaratkan jika TKW itu layaknya anjing yang menunggu majikannya.
"Hampir diperlakukan seperti anjing yang telah diikat di luar dan sedang menunggu tuannya kembali dan melepaskannya," ungkapnya.
Malcolm amat kecewa dengan fenomena seperti itu terjadi di negara makmur dan menjunjung tinggi HAM seperti Singapura.
"Saya benar-benar kecewa dengan cara perempuan itu diperlakukan."
"Jika keluarga tidak mampu membiarkan orang Filipina makan bersama mereka di restoran…"
"Maka mungkin mereka harus mempertanyakan apakah mereka mampu mempekerjakan orang?"
Kementerian Tenaga Kerja Singapura langsung melakukan investigasi terhadap kasus tersebut.