Menariknya, meskipun ia punya cukup senjata untuk mulai perang dunia, ahli Korea Utara menyebutkan bahwa Kim Jong-Un tidak punya niatan untuk tembakkan senjata-senjata tersebut.
Dikutip dari Express.co.uk, Chris Mikul mengatakan ia curiga ada kebohongan bahkan motif penuh dosa yang membuat Kim Jong-Un terus-terusan membuat program nuklir.
Kim Jong-Un adalah pemimpin ketiga dari negaranya, meneruskan Kim Il-Sung dan Kim Jong-Il.
Kim Jong-Un diyakini menjadi pimpinan Korea Utara paling liberal saat ini, yang mana terjadi karena ia dididik di luar negeri.
Kim Jong-Un habiskan beberapa tahun belajar di Swiss, berteman dengan beberapa orang dan mencintai video games dan basket.
Mikul mengatakan, "ia lama-lama menjadi terpengaruh budaya barat, sehingga bisa dilihat betapa besar perbedaannya dengan pendahulunya.
"Menurutku banyak tanda jika ia merupakan karakter penuh kebaikan, karena dalam hati ia berbeda...tapi meski begitu ia masih diktator yang brutal."
Mikul, yang menulis 'My Favourite Dictators' tahun lalu, membantah jika Kim Jong-Un dapat menjadi pemimpin Korea Utara paling sukses.
Ia tambahkan karena tidak ada yang mau melihat kesuksesannya sebagai diktator, dan masih banyak hal yang akan terjadi lebih buruk jika ia meninggal dunia.