Ditanya tentang komentar Stoltenberg, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan, Tiongkok tidak menimbulkan ancaman bagi negara mana pun.
"Kami berharap, NATO bisa terus memiliki pendapat yang benar tentang kami dan melihat perkembangan kami secara rasional," katanya seperti dilansir Reuters.
Sebagai bagian dari penilaian ulang hubungan yang lebih luas dengan China, Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris (NCSC) sedang menganalisis dampak sanksi Amerika Serikat (AS) terbaru terhadap keputusan Inggris awal tahun ini untuk memungkinkan Huawei berperan dalam membangun jaringan 5G-nya.
Perdana Menteri Boris Johnson pada Januari lalu memberi Huawei peran terbatas dalam jaringan seluler 5G Inggris, menggagalkan upaya global oleh AS untuk mengecualikan raksasa telekomunikasi China dari komunikasi generasi baru Barat.
Johnson memutuskan, "vendor berisiko tinggi" seperti Huawei akan diizinkan masuk ke bagian non-sensitif dari jaringan 5G.
Namun wabah virus corona, ketidaksepakatan atas kebijakan di Hong Kong, dan kemarahan Presiden AS Donald Trump atas China telah mendorong Inggris untuk menilai kembali hubungan dengan Beijing.
Source | : | kontan |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar