"(Trump) mengacungkan hidung pada masalah ketidakadilan rasial yang sebenarnya."
"Ada kata-kata pria, dan kemudian ada tindakannya," katanya.
"Dia datang ke sini pada tanggal itu, tanpa membuat jangkauan ke komunitas, dan mengatakan itu untuk persatuan, itu adalah tamparan di wajah," ujar Andrews.
Seorang anggota Kongres Kaukus Hitam menilai rapat Trump di Tusla adalah rasisme yang terbuka.
Menurutnya waktu dan tempat kampanye Trump sengaja direncanakan demikian oleh tim sukses presiden petahana itu.
Bisa jadi rencana ini dimaksudkan agar Trump bisa menggembar-gemborkan keberhasilannya bagi komunitas Afrika-Amerika.
Trump menghadapi kritik yang meningkat, termasuk dari Partai Republik atas responsnya terhadap gerakan Black Lives Matter.
Setelah kematian Floyd dan kemarahan yang memuncak padanya, Trump jadi irit bicara perihak ketidaksetaraan rasial.
Sebaliknya dia kini fokus pada pemulihan hukum dan ketertiban dan mengecam para penjarah di tengah protes.
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar