"Kami tidak akan pernah lagi memberikan kepala eksekutif AS paket lain yang akan digunakan untuk pencapaian tanpa menerima pengembalian apa pun."
"Tidak ada yang lebih munafik daripada janji kosong," tegas Ri.
Pada Kamis (11/6/2020), Korea Utara mengkritik AS karena mengomentari masalah antar-Korea.
Dan mengatakan, Washington harus tetap diam jika ingin Pemilihan Presiden AS mendatang berjalan lancar.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada kantor berita Yonhap, AS tetap berkomitmen untuk berdialog dengan Korea Utara, dan terbuka untuk "pendekatan yang fleksibel untuk mencapai kesepakatan yang seimbang".
Ri menyebutkan, keinginan Korea Utara untuk membuka era kerjasama baru berjalan sedalam sebelumnya.
Tetapi situasi di Semenanjung Korea setiap hari semakin memburuk.
"AS mengaku sebagai advokat untuk meningkatkan hubungan dengan DPRK, tetapi pada kenyataannya, sangat bergantung pada hanya memperburuk situasi," kata Ri.(*)
Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Korea Utara: Kami terus bangun pasukan militer untuk atasi ancaman Amerika"