Menggambarkan situasi tersebut sebagai hal yang normal, kementerian mengatakan pihaknya memiliki pengawasan penuh dan kendali atas semua kegiatan di laut dan udara yang mengelilingi Taiwan.
Aksi ini sendiri terjadi setelah Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan di Taiwan melakukan uji coba dua rudal ke daerah timur Taitung dan pangkalan militer Jiupeng di daerah selatan Pingtung pada Kamis malam.
Peluncuran ini adalah bagian dari program pengembangan rudal Taiwan untuk meningkatkan pertahanan terhadap daratan China. Rudal lain juga akan diuji dalam beberapa hari mendatang.
Ketegangan di Selat Taiwan meningkat karena China Amerika Serikat, dan Taiwan telah meningkatkan penempatan militer di wilayah tersebut.
Wang Ting-yu, seorang legislator dari Partai Progresif Demokratik Taiwan mengatakan rudal yang ditembakkan dari Jiupeng adalah sebuah Tien Kung-3 (Sky Bow-3) yang berjarak tempuh 200 km yang dirancang untuk mencegat peluru kendali yang datang dari daratan China.
Tes itu dilakukan hanya dua bulan setelah pulau itu menembakkan Tien Kung-3 dan rudal jelajah serangan darat Yun Feng (Cloud Peak) jarak menengah antara 5 April dan 23 April di pangkalan Jiupeng.
Sementara Tien Kung dapat mencegat rudal yang masuk, Yun Feng, yang memiliki jangkauan 1.500 km, dapat menyerang sasaran di China bagian dalam, termasuk Beijing, Tianjin di utara China, Nanjing di provinsi Jiangsu timur, Shanghai di timur dan Wuhan, Changsha dan Bendungan Tiga Ngarai di China tengah.
Source | : | kontan |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar