Gridhot.ID - Taiwan memang masih berkonflik keras dengan China.
Bahkan keduanya diketahui makin memanas di tengah wabah corona yang sedang menyerang ini.
Tensi di Selat Taiwan juga diaporkan kian panas.
Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China terbang mendekati Taiwan pada hari Jumat, sehari setelah Taiwan menembakkan dua rudal di lepas pantainya.
Pesawat transportasi PLA Yun-8 melintasi garis tengah di Selat Taiwan pada hari Jumat, melintasi batas wilayah udara tidak resmi antara kedua pihak.
Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya merespons dengan menerbangkan jet tempur.
"Kami mendeteksi pesawat Komunis China Yun-8 yang terbang ke Taiwan pagi ini dan segera mengirim jet tempur kami untuk membayangi dan membubarkannya melalui peringatan radio," kata kementerian yang dikutip South China Morning Post.
Menggambarkan situasi tersebut sebagai hal yang normal, kementerian mengatakan pihaknya memiliki pengawasan penuh dan kendali atas semua kegiatan di laut dan udara yang mengelilingi Taiwan.
Aksi ini sendiri terjadi setelah Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan di Taiwan melakukan uji coba dua rudal ke daerah timur Taitung dan pangkalan militer Jiupeng di daerah selatan Pingtung pada Kamis malam.
Peluncuran ini adalah bagian dari program pengembangan rudal Taiwan untuk meningkatkan pertahanan terhadap daratan China. Rudal lain juga akan diuji dalam beberapa hari mendatang.
Ketegangan di Selat Taiwan meningkat karena China Amerika Serikat, dan Taiwan telah meningkatkan penempatan militer di wilayah tersebut.
Wang Ting-yu, seorang legislator dari Partai Progresif Demokratik Taiwan mengatakan rudal yang ditembakkan dari Jiupeng adalah sebuah Tien Kung-3 (Sky Bow-3) yang berjarak tempuh 200 km yang dirancang untuk mencegat peluru kendali yang datang dari daratan China.
Tes itu dilakukan hanya dua bulan setelah pulau itu menembakkan Tien Kung-3 dan rudal jelajah serangan darat Yun Feng (Cloud Peak) jarak menengah antara 5 April dan 23 April di pangkalan Jiupeng.
Sementara Tien Kung dapat mencegat rudal yang masuk, Yun Feng, yang memiliki jangkauan 1.500 km, dapat menyerang sasaran di China bagian dalam, termasuk Beijing, Tianjin di utara China, Nanjing di provinsi Jiangsu timur, Shanghai di timur dan Wuhan, Changsha dan Bendungan Tiga Ngarai di China tengah.
Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi yang harus dikembalikan ke daratan, dengan paksaan jika perlu.
China telah menggelar serangkaian latihan perang di sekitar Taiwan untuk mencoba mengintimidasi pulau tersebut dan memaksa Presiden Taiwan Tsai Ing-wen untuk menerima prinsip satu-China, yang telah ia tolak sejak menjabat sebagai presiden pada tahun 2016.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Lagi, jet tempur Taiwan cegat pesawat militer China yang terbang di atas Selat Taiwan.
(*)