Tak hanya itu, anaknya dipaksa bekerja terus dari pagi hingga malam, sedangkan ABK asal China hanya bersantai dan tidak melakukan pekerjaan berat.
"Setiap hari anak saya makan sayurnya sayur kol. Anak saya bekerja terus dari pagi sampai malam. Sementara yang bangsa China dia hanya nyantai-nyantai aja, gak ada pekerjaan yang capek seperti yang dirasakan anak saya," terangnya.
Lantas ibu dari ABK asal Indonesia itu pun memohon agar anaknya segera dipulangkan.
"Saya mohon bantuannya agar anak saya dipulangkan secepatnya," pintanya.
Tak hanya itu saja, ibu dari ABK tersebut mengatakan bahwa anaknya dimasukkan ke dalam freezer oleh ABK China.
"Dimasukkan ke dalam freezer. Rambut yang tadinya hitam sampe beku," katanya.
Mendengar penuturan buah hatinya yang mendapatkan siksaan sedemikian rupa, ia pun bertanya kepada pihak penyalur.
Akan tetapi, jawaban dari penyalur justru berbeda dengan apa yang dikatakan oleh putranya.
"Saya tanya sama PT penyalur tempat anak saya bekerja, bagaimana kabar anak saya. Tapi pihak kantor bilang anak ibu baik-baik saja. Saya tahu anak saya tidak baik karena malem Minggu kemaren anak saya isi bahan bakar di Singapore, dia telepon saya. Dia ceritakan dari awal bekerja sampai saat ini dia mengalami siksaan yang luar biasa dari ABK China. Semua yang dari Indonesia 4 orang dapat siksaan terus dari ABK China," terangnya.