Mendengar penuturan buah hatinya yang mendapatkan siksaan sedemikian rupa, ia pun bertanya kepada pihak penyalur.
Akan tetapi, jawaban dari penyalur justru berbeda dengan apa yang dikatakan oleh putranya.
"Saya tanya sama PT penyalur tempat anak saya bekerja, bagaimana kabar anak saya. Tapi pihak kantor bilang anak ibu baik-baik saja. Saya tahu anak saya tidak baik karena malem Minggu kemaren anak saya isi bahan bakar di Singapore, dia telepon saya. Dia ceritakan dari awal bekerja sampai saat ini dia mengalami siksaan yang luar biasa dari ABK China. Semua yang dari Indonesia 4 orang dapat siksaan terus dari ABK China," terangnya.
Dalam video tersebut, ibu dari salah satu ABK asal Indonesia itu meminta agar putranya segera dipulangkan.
Menurut pengakuannya, ia tidak ingin anaknya diperlakukan seperti binatang.
"Saya gak terima anak saya diperlakukan seperti binatang. Dia tiap video call nangis terus. Dia minta istirahat sebentar aja ditendang pakai sepatu safety sampai dipukul kepalanya pakai helm proyek. Anak saya dilempar ke haluan selama dua hari sama ABK China," paparnya dalam video.
Ia pun mengatakan bahwa pihak penyalur seolah tutup mata dengan adanya kasus penyiksaan yang diterima oleh tenaga kerja yang disalurkan.
"Saya baru tahu kenyataannya bahwa anak saya selalu disiksa, tapi pihak kantor bilang baik-baik saja. Selalu menutupi," pungkasnya. (*)
Source | : | |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar