Media pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa kantor tersebut telah dihancurkan dalam sebuah ledakan hebat.
"DPRK menghancurkan sepenuhnya kantor penghubung bersama utara-selatan di Kawasan Industri Kaesong," menurut sebuah pernyataan, yang dibawa oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
Langkah itu, katanya, sebagai tanggapan terhadap kemarahan masyarakat luas atas selebaran anti-rezim yang dikirim oleh pembelot di Selatan.
Adik pemimpin Korea Utara, Kim Yo-jong, sebelumnya telah mengancam untuk menghancurkan kantor tersebut, pada akhir pekan.
Saudaranya, Kim Jong-un, telah memerintah Korea Utara sebagai Pemimpin Tertinggi sejak 2011.
Ada harapan untuk meningkatkan hubungan antara Korea Utara dan Selatan dan sekutu dekatnya AS, setelah Donald Trump bertemu Kim di perbatasan Utara-Selatan Juni lalu, tetapi tidak ada yang terwujud dan atmosfer sejak itu memburuk.
Korea Utara berada di bawah sanksi ekonomi AS dan PBB yang melumpuhkan atas program nuklir militernya. Washington belum mengomentari tindakan terbaru Korut.
Dalam beberapa minggu terakhir, Korea Utara telah berulang kali mengutuk Korea Selatan karena mengizinkan propaganda ke wilayahnya.
Source | : | TribunJogja.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar