Samsung yang berasal dari Korea, jadi satu-satunya merek non-China yang berada di urutan 5 besar tersebut.
Harga yang murah namun dengan spesifikasi tinggi, membuat smartphone dari pabrikan China sulit tergantikan di India, terutama di kalangan masyarakat menengah dan menengah ke bawah.
Untuk menekan biaya, pabrikan ponsel pintar di China juga membangun pusat produksi di India.
Merek paling laris di pasaran India adalah Xiaomi dengan pangsa pasar sebesar 30%. Artinya, 3 dari 10 orang di India adalah pengguna ponsel besutan perusahaan yang didirikan Lei Jun pada 2010 tersebut.
Di luar itu, India sebelum pandemi virus corona, juga mendapatkan keuntungan sangat besar dari lonjakan turis asing dari China.
India juga sulit melepaskan dari ketergantungan pada barang-barang murah dari China.
Perang dagang dengan China bisa memicu kalangan menengah ke bawah dalam kondisi sulit.
Selama ini, warga miskin di India banyak menggunakan produk-produk made in China yang lebih terjangkau.
Mereka juga sangat sensitif dengan harga.